BerandaDaerahSiti Muthmainah, PKH Mandiri Secara Ekonomi dan Tak Bergantung...

Siti Muthmainah, PKH Mandiri Secara Ekonomi dan Tak Bergantung Lagi dengan Bansos

Siti Muthmainah, PKH Mandiri Secara Ekonomi dan Tak Bergantung Lagi dengan Bansos

KOTA BATU, suarabuana.com – Salah seorang KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Siti Muthmainah, asal Kota Batu, Malang, Jawa Timur, mengundurkan diri dari kepesertaan PKH (Program Keluarga Harapan) setelah mandiri secara ekonomi dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial (bansos) PKH dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Dengan menekuni kewirausahaan melakoni usaha mandiri berjualan bunga hias sejak tujuh tahun lalu terhitung dari tahun2014 lalu, Siti Muthmainah lambat laun dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

“Alhamdulillah, melalui usaha berjualan bunga yang saya tekuni, kondisi ekonomi keluarga telah mampu,” ucap Siti saat dikunjungi Pendamping PKH Kota Batu, Moch. Ferry Cahyono, Rabu (12/5/2021).

Moch. Ferry menjelaskan, salah satu peran edukasi yang diberikan Pendamping PKH diantaranya, dengan melakukan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Family Development Session (FDS) setiap bulan.

Dalam tiap pertemuan, KPM diberikan materi pengetahuan yang telah disiapkan Kementerian Sosial (Kemensos) melalui berbagai modul. Diantaranya, Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Rumah, Perlindungan Anak, Kesehatan dan Gizi, Ekonomi dan Perencanaan Usaha, maupun Kesejahteraan Sosial yang diberikan secara berkelanjutan.

“Inilah yang kami bekali pada KPM bahwa perubahan pola pikir dan perilaku, bisa direncanakan sehingga mereka tidak hanya sekedar menerima bansos saja. Namun, ada pembinaan, pemberdayaan, konseling, pengaduan masalah dan semacamnya di dalamnya,” ungkap Ferry.

Menurutnya, kunci kesuksesan graduasi ini, juga tidak lepas dari upaya sinergi antara Pendamping PKH dengan perangkat desa setempat. “Dukungan ini sangat penting karena yang akan graduasi adalah warga mereka,” bebernya.

Sementara, Siti menjual beragam jenis bunga. Mulai dari bunga jenis Walisongo, Tree Color, Bunga Gantung, Janda Bolong, Monstera, Keladi, sampai Aglonema, dan bunga hias lainnya di sebuah lapak yang ia sewa, tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Siti menceritakan, usaha bunga yang ditekuninya tersebut diberi nama ‘Dahlia Florist’. Usaha itu dirintis dengan berbekal kemauan dan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik lagi bersama suami. Ibu dua anak ini, mulai berjualan bunga pada tahun 2014 dengan skala terbatas.

“Sebenarnya, masih ada kendala saat itu. Misalnya, modal terbatas atau bahkan omzet penjualan naik turun,” ujar Siti yang resmi graduasi mandiri beberapa waktu yang lalu.

Meski begitu, lanjutnya, dirinya tidak patah semangat. Dari minggu ke minggu, di samping pelanggan semakin bertambah, omzet penjualan juga terus meningkat.

“Selama sebulan, penjualan bunga dilakukan empat kali. Awalnya, hanya di Kota Malang dan Kabupaten Malang saja. Lambat laun, mulai meluas ke Surabaya, Gresik dan Lamongan,” ujarnya.

Tujuh (7l tahun sudah Siti menekuni usahanya. Kini, ia juga telah graduasi dari PKH. Meski begitu, Siti masih memiliki harapan-harapan untuk diwujudkan.

“Harapan ke depan, saya ingin memiliki lahan sendiri, usaha tambah berkah dan lancar, pekerja yang membantunya bertambah sehingga bisa membuka lapangan kerja baru,” harapnya. (jim)

HUMAS DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI

Klik, follow & subscribe website & medsos kami👇🏻

Website : https://kemensos.go.id/
Facebook: Kementerian Sosial RI
IG: @kemensosri
Twitter: @kemensosri
TikTok: @kemensosri
Youtube: KemensosRI

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/