JAKARTA, Suarabuana.com – Presiden RI Joko Widodo memimpin puncak peringatan Hari Pahlawan (Harwan) 2020, kegiatan upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama Kalibata, Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Iring-iringan mobil dinas Presiden tiba di kompleks TMPN Utama Kalibata, sekira pukul 08.05. Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara menyambut kehadiran Presiden serta mendampinginya menuju ruang tunggu, dimana Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dan para pejabat terkait sudah tiba terlebih dahulu.
Dalam puncak peringatan Harwan 2020, Presiden bertindak selaku Inspektur Upacara didampingi Wakil Presiden Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin serta didampingi Menteri Sosial Juliari P. Batubara, dan pejabat terkait.
Presiden bersama para pejabat dan undangan yang lain mengikuti rangkaian acara dengan hikmat berupa penghormatan kepada Pahlawan dalam mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dengan disertai membunyikan sirine.
Selanjutnya, Presiden memimpin agenda mengheningkan cipta selama 60 detik. Sesudahnya, meletakkan karangan bunga dan kemudian Menteri Agama RI Fachrul Razi membacakan doa. Acara berikutnya Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri melakukan giat tabur bunga.
Presiden dan Wakil Presiden melakukan tabur bunga di makam BJ Habibie, Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, Umar Wirahadikusuma, Soedarmono, Adam Malik, dan Pahlawan Revolusi.
Penghormatan terhadap pahlawan juga dilakukan di laut. Upacara Tabur Bunga sebagai penghormatan terhadap pahlawan digelar di Laut di Perairan Teluk Jakarta dengan Inspektur Upacara Ketua DPR RI Puan Maharani.
Setelah rangkaian acara selesai, Presiden dan rombongan bergerak menuju Istana Negara. Seluruh rangkaian acara ini diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Para tamu undangan yang hadir, semuanya mengenakan masker serta menjaga jarak.
Di Istana Negara, Presiden menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional 2020 sebagaimana tertuang dalam Keppres 117/PK/2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Tahun ini Presiden menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh diantaranya, 1) Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara; 2) Macmud Singgirei Rumagesan–Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat; 3) Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta, 4) Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, 5) MR. SM. Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara, dan 6) Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.
Di dalam Pasal 15 UUD 1945 dinyatakan bahwa Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur pelaksanaannya dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional bertujuan untuk penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Selain itu juga, untuk menumbuh kembangkan sikap keteladanan bagi setiap orang dan mendorong semangat melahirkan karya terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.
Presiden RI Joko Widodo, dalam unggahannya di akun Instagram pribadi, mengatakan bahwa bangsa ini masih tegak berdiri dan maju berlayar mengarungi zaman oleh karena perjuangan para pahlawan yang selalu hadir di setiap masa dan menyambut tiap tantangan.
Para penerus bangsa yang hari ini mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur harus memancang tekad untuk meneruskan perjuangan mereka dalam perjuangan yang lainnya. “Perjuangan kita kini adalah memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini,” tulisnya.
Dalam kesempatan berbeda, Juliari menjelaskan, tema dari peringatan Hari Pahlawan 2020. “Tahun ini, rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2020 mengambil tema ‘Pahlawanku Sepanjang Masa’, ungkap Juliari.
“Tema ini mengandung pesan bahwa Hari Pahlawan tidak hanya sekedar untuk diingat saja secara seremoni setiap tanggal 10 November saja tapi lebih dari itu adalah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan untuk NKRI yang perlu dikenang sepanjang masa,” tutur Juliari.
Dikarenakan saat ini masih dalam masa pandemi maka, rangkaian acara diselenggarakan secara daring dengan mengoptimalkan penggunaan perangkat digital serta melibatkan masyarakat namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
(JIMMY)
SUMBER : BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENTERIAN SOSIAL RI