Kab. Bogor, suarabuana.com – Penggusuran dan pembuldozeran lahan petani di desa Hambalang Kec.Citeureup hari ini, rabu (26/08/20) memakan Korban.
Banyak petani yang terluka parah di pukuli preman bayaran. Beberapa diantaranya masuk Rumah sakit. Hal itu diutarakan oleh warga Hambalang Yayan Mulyana.
“Suasana mencekam sekali tadi. Warga memang tidak berani melawan mengingat jumlah personel yang dikerahkan oleh PT.Buana Estate ribuan orang”. Selain aparat sipil dan militer yang berjaga-jaga, diduga PT.Buana juga mengerahkan preman-preman bayaran.
“Nah ulah preman inilah yang menyulut amarah warga. Dikarenakan warga yang mengambil gambar maupun memvidiokan jalannya penggusuran HP nya dirampas, bahkan preman-preman tersebut menganiaya warga,” ujar Yayan.
Ia menambahkan 2 warga terluka parah. “Pak Haji Ade Suryana dan pak Mustofa yang merupakan petani penggarap terluka cukup serius dan harus dibawa kerumah sakit”.
Pantauan awak media suarabuana.com, dilokasi yang tadinya sempat ramai berangsur sepi. Warga mulai menarik diri dari lokasi. Hal ini dibenarkan oleh Tokoh masyarakat setempat Haji Sulaeman.
“Kami collingdown dulu. Tapi bukan berarti kami menyerah. Kami akan terus melawan kedzoliman yang dilakukan PT.Buana saat ini kami akan melaporkan penganiayaan yang menimpa warga kami ke kepolisian. Kami akan visum dan membuat LP. Ini negara hukum,tidak boleh ada tindakan semena-mena terhadap masyarakat” ujar nya.
Menanggapi hal ini Serikat Petani dan Nelayan Nasional Jawa Barat Pardong kembali meradang. “Biadab, ini tindakan biadab dan tak bisa dibiarkan, rakyat kecil jangan dijadikan korban.PT.Buana Estate harus bertanggung jawab, kami benar-benar mengutuk tindakan ini. “Ucapnya sambil menahan amarah dengan geram.(syahroni)