BerandaDaerahJelang Akhir Tahun 2023, Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Hadirkan...

Jelang Akhir Tahun 2023, Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Hadirkan Sajak 3 T

Jakarta, SUARABUANA.com – Jelang akhir tahun 2023, Penyair dan Sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak (62 tahun) akan menutup perjalanan kepenyairannya dengan sejumlah sajak Terbaru, Terbaik, dan Terkini (3 T) yang ditulisnya pada periode Januari-Desember 2023.

 

Karya sajak terakhir ditulis pada Minggu 3 Desember 2023 berjudul JANIN REMBULAN yanh telah dibedah oleh Prof.Dr.Wahyu Wibowo, Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Nasional (Unas) Jakarta, beberapa waktu lalu.

 

Berikut di bawah ini dipublish karya sajak Penyair Pulo Lasman Simanjuntak yang sering diundang membaca puisi di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM).

 

Sajak

 

Pulo Lasman Simanjuntak

 

JANIN REMBULAN

 

janinnya lahir dari pecahan rahim rembulan

pada malam mencemaskan

bahkan darahnya mengalir ganjil

menyusuri mataair

bermuara pada sebuah gua rahasia

teramat dalam

disimpan sekian waktu

ada jarak keras

sampai angin dinihari berlalu

 

ke sana dimulai titik perzinahan

sungguh menjijikkan, katamu

mengurai dua musim

menguliti tubuhnya

tanpa warna obat

di meja operasi berbayar

 

seperti pendatang asing

yang mau ziarah sunyi

di kuburan berbatu-batu

disinari matahari murtad

sampai tiba di bumi ini

tangisan lelaki perkasa

tanpa airmata kedunguan

 

Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023

 

MENULIS SAJAK DENGAN AIR LUMPUR

 

menulis sajak dengan air lumpur

tubuhku harus turun perlahan

ke kaki-kaki bumi

jaraknya dibatasi ribuan paralon

kadang tak puasa seharian

menelan perkakas biji besi

sampai bersekutu

dengan kegelisahan

tak mandi matahari

 

nyaris tiga tahun

aku buas memperkosa

apa saja binatang liar

yang menyusup dalam air tanah

 

menulis sajak dengan air lumpur

tak kunjung selesai

sampai bait ketiga

 

lalu kutebar kemarau

di area persawahan yang berkabut

baunya sangat membusuk

racunnya tiba-tiba membentuk

sebuah ritual yang menyebalkan

sehingga kulitku gatal dan keruh

membabi buta siang dan malam

 

maka menulis sajak dengan air lumpur

harus diselesaikan dengan tuntas

 

Jakarta, 2023

 

PRIA TANPA KELAMIN

 

pria tanpa kelamin

rajin menyapa

hujan sorehari

sambil tertidur pulas

menjelma jadi hewan pemalas

 

dari atas ranjang tembaga

ditularkan ribuan kuman

tumbuh subur

dalam akar panas bumi

perlahan dimatikan

angan-angan terjebak di atas dahan

 

setiap pergi pagi buta

ingin menembus belantara kota jakarta

 

hari-hari selanjutnya

makin mengerikan

paru-parunya kini terinfeksi

bakteri takut dewa matahari

bahkan hatinya

hanya mengalahkan dua kali

semakin gelap

ingin pergi ke planet

dunia orang mati

 

pria tanpa kelamin

memiliki sepotong ginjal

yang telah membuat bengkak

seluruh rumah suci

tempat orang berdoa

mengumpulkan dosa

masa lalu paling menyakitkan

 

pria tanpa kelamin

pingsan sejenak

lalu bangun lagi

tabur mawar

di tempat tidur penyakit menular

benar-benar liar

 

apakah masih ada harapan

karena kemelaratan

berlanjut untuk waktu yang lama

 

Jakarta, 2023

 

RUMAH SAKIT BERTINGKAT

 

dari muka tulisan suci

tubuhnya terus membengkak

berubah menjadi bangunan

rumah sakit bertingkat

 

lalu menatap langit sepanjang hari

yang menelan

kuman diagnosis penyakit

menyebarkan

kesepian berdahak

dari perawan yang tidak memiliki sperma berkepanjangan

 

jam berapa sekarang, tanyanya

bau infus telah menyebar

ke kuburan basah

air mata merah

kemarahan

telah menyebarkan kebohongan

 

“Jika kematianku datang, biarlah dibungkus dengan kain kafan tua, karena peti mati itu terlalu mahal untuk dijual di bawah bumi tak berpenghuni,” pesanmu

lalu sebelum pulang

telah melewati ranjang kematian ini

tepat di bawah perutmu yang berlubang

disuntikkan ke dalam terowongan berair

tembus ke liang lahat

Umemang mengerikan!

 

Jakarta, 2023

 

KIDUNG MALAM HARI

 

kusalin kidung-kidung terluka-

tanpa rebana

nyanyian mezbah

makin rebah

tak berdaya

 

matahari terbenam

dalam dingin

cuaca kering

 

lalu kulihat di matamu

katarak amarah

membara

 

selalu terbesit

persungutan berair

tak juga mencair

 

bernyanyilah untukku

kesunyian apel malam

mengeja kitab suci

mari kita bermazmur

sampai dinihari

 

hari-hari sendiri lagi

malam menjelma

jadi hujan

jadi kekelaman

 

hanya menghitung bintang-bintang

sampai langit ketiga

nada nyanyiannya

makin sendu

tersedak

 

oi, aku kembali

jadi batu

 

Jakarta, Senin, 25 September 2023

 

TANGISKU UNTUK PULAU REMPANG

 

tangisku untuk pulau rempang

dulu hidup damai dengan bertani, berkebun, dan melaut

di atas hamparan lahan

ribuan hektare

 

kini terhempas keji

kejam

tak bisa dibendung

senjata dan gas air mata

 

tangisku untuk pulau rempang

mengalir amat deras

dari wajah ibu dan anak di tanah adat melayu

tergusur dari hunian yang dibangun di atas hamparan samudera raya

menjelma jadi pabrik kaca

tajam dan berdarah

 

jeritan kesakitannya

karena telah kehilangan rumah, masa depan, dan tanah air sendiri

sampai juga

ke pintu istana emas dan gudang-gudang persenjataan

membawa duka kemiskinan

tipuan triliunan rupiah

 

mulut-mulut berapi

investor omong kosong

dengan gigi kekerasan

mengigit rakus matahari

bahkan mereka hanya mau menawarkan semangkuk sup-

racun tumbuhan

 

lihatlah,

nelayan tak mampu lagi

berenang dengan kail dan ikan

sebab lautan telah berubah

jadi ratusan dajal

menyelam liar

membawa tangisan histeris untuk penduduk pulau rempang

 

ini duka kita semua

berakhir dengan kepiluan

kesedihan di tanah kuburan kematian yang dipaksakan

 

memanjang sampai akhir

kehidupan kehilangan mata pencaharian

dalam penderitaan

ujian iman dan doa syafaat

harus segera dilayangkan

sangat keras

sekeras batu karang

 

walaupun berakhir bentrok

membara

kaki-kaki yang muntah

rambut panjang yang pecah

tak lagi menerbitkan seberkas cahaya

airmata putus asa

 

Jakarta, Kamis, 28 September 2023

 

BIODATA :

Pulo Lasman Simanjuntak, menulis puisi pertama kali berjudul IBUNDA dimuat di Harian Umum KOMPAS pada bln Juli 1977.Setelah itu sejak tahun 1980 sampai tahun 2023 ini berturut-turut karya puisinya dimuat di 25 media cetak (koran, suratkabar mingguan, dan majalah) serta 134 media online (website) dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.

Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 diberi judul MEDITASI BATU.Selain itu juga puisinya terhimpun dalam 26 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.

Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Sastra ASEAN, Dapur Sastra Jakarta (DSJ) Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ) Sastra Nusa Widhita (SNW) ,Pemuisi Nasional Malaysia, Sastra Sahabat Kita (Sabah, Malaysia), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Kampung Seni Jakarta, Penikmat Seni Budaya, Storia Sastra, Bengkel Narasi, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Sastra Reboan dan anggota Sastra Indonesia.

Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan, bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Kontak Person : 08561827332 (WA).

(***)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/