Jakarta, SUARABUANA.com – Polri tengah melakukan bersih-bersih di tubuh Polri sejak maraknya kasus yang menimpa para pejabat dan anggotanya akhir-akhir ini, sehingga banyak pemerhati mengkritisi institusi tersebut.
Di bulan September tahun yang lalu, Polri telah membuka pendaftaran Tamtama Polri untuk Tahun Anggaran 2023 ini, dimana dalam pendaftaran dan pendidikan kedepan diharapkan lahirnya polisi-polisi terbaik dan jujur seperti Pak Hoegeng yang pernah dikatakan Presiden RI Keempat yaitu Abdurrahman Wahid.
Bernama Eva Andryani, seorang ibu berprofesi sebagai jurnalis mengharapkan adanya upaya perbaikan dalam tubuh institusi Polri, terkhusus pastinya dalam proses pendaftaran atau penerimaan polisi-polisi baru yang sedang berlangsung tanpa adanya kecacatan moril yang dilakukan.
“Harapan besar saya dalam proses pendaftaran dan penerimaan para polisi baru harus benar-benar melalui cara yang dibenarkan sesuai aturan yang berlaku, tanpa adanya cacat melalui titipan, atensi orang dalam, dan sebagainya, dengan kesampingkan aturan yang ada,” ucapnya Eva Andryani.
Disisi lainnya, Eva Andryani juga mengharapkan adanya perhatian lebih dari Presiden Joko Widodo selaku Panglima Tertinggi di Negara ini.
“Secara tegas saya katakan, sangat diperlukan, bahkan dibutuhkan adanya atensi atau perhatian lebih dari Bapak Presiden selaku Pimpinan atau Panglima Tertinggi institusi di Negara ini,” kata Eva Andryani.
Sebelumnya ada beberapa kasus yang muncul belakangan ini yang menimpa tubuh institusi Polri, sehingga menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi tersebut. Salah satu kasus yang hingga saat ini terus bergulir yaitu pembunuhan Brigadir Yoshua yang dilakukan atasannya Irjen Pol Ferdy Sambo Cs. (REDAKSI)