Depok, SUARABUANA.com – PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) terus melakukan inovasi dalam berbagai aspek demi terus menaikan kualitas layanan terhadap pelanggan, PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) yang bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia meluncurkan Program yang bernama Automatic Meter Reading.
Dalam kerja samanya ini PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) dan PT. Telkom Indonesia telah melakukan piloting Automatic Meter Reading kepada 1000 pelanggan di Perumahan Bukit Sawangan Indah (BSI) Kota Depok yang sudah berlangsung pada Juni tahun lalu.
Baru-baru ini pada Kamis (9/2) bertempat di Aula Kantor Pusat, PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) mendapat kunjungan dari Perumda Tirta Hidayah Bengkulu dan Telkom Witel Bengkulu. Kunjungan ini guna membahas tukar ilmu tentang akurasi dari Automatic Meter Reading.
Rangkaian acara kegiatan tersebut dihadiri oleh Senior Manager Bidang Distribusi & Layanan Teknik Asep Wardana Wahyu, ST., pada sambutannya Asep juga menyampaikan beberapa uraian tentang perihal masalah akurasi dari Automatic Meter Reading tersebut dan perihal lainnya.
“Perihal keakurasian dari Automatic Meter Reading yang telah diuji coba berdasarkan hasil piloting kepada 1000 pelanggan mencapai persentase 97%. Tetapi sisanya bukan berarti tidak akurat yang membuat tidak akurat dari Automatic Meter Reading sendiri adalah adanya rumah yang tidak berpenghuni serta adanya pergeseran alat pengecekan air yang tidak disengaja.” jelas Asep.
“Dengan Automatic Meter Reading kita juga bisa mengetahui secara realtime berapa penggunaan air oleh pelanggan tersebut dan pelanggan juga bisa memantau langsung secara realtime melalui aplikasi.” tambahnya.
Diadakannya program ini guna untuk meningkatkan pelayanan dan juga menerapkan teknologi didalam era industri 4.0 dimasa kini. Kita berharap program yang kita piloting kepada 1000 pelanggan ini berhasil maka kedepannya program ini akan kita perluas lagi sektor cakupannya.
“Pelanggan bisa memonitoring pemakaian air melalui mobile app dan dipantau secara realtime bila sewaktu-waktu pelanggan ada yang complain tentang adanya peningkatan konsumsi yang tidak logis.” Tutupnya.(Dirly)