Jakarta, suarabuana.com – Aparat kepolisian diminta segera menangkap para pelaku teror yang memberi ancaman terhadap para tokoh agama. Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/9/21).
“Tangkap para pelaku, jangan sampai ancaman teror semakin meluas kepada para tokoh agama di tengah masyarakat. Kepolisian harus dapat memberikan jaminan keamanan kepada tempat ibadah, sehingga para tokoh agama merasa aman dan nyaman dalam melakukan kegiatan beribadah,” ujar Andi Rio.
Politikus Golkar itu mendorong agar kepolisian dapat mengedepankan fungsi intelijen di lapangan, sehingga dapat lebih maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap ancaman-ancaman teror yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Ancaman terhadap tokoh agama sedang marak terjadi di tengah masyarakat. Bahkan, pelaku teror tersebut telah menimbulkan korban tewas, yakni seorang ustadz. Korban ditemukan tewas akibat ditembak oleh seseorang yang tidak dikenal di wilayah Tangerang, Banten.
“Perbuatan teror oleh pihak-pihak tersebut, menurut Andi, dapat membuat situasi Indonesia menjadi kacau balau. Situasi Indonesia saat ini aman dan terkendali, jangan sampai ada pihak yang sengaja membuat situasi Indonesia memburuk. Polri harus dapat bekerja maksimal bersama stakeholder (pemangku kepentingan, red.) lainnya,” ujar Andi.
Sebelumnya, pemerintah Jepang meminta warga Jepang yang berada di Indonesia untuk waspada dan menjauhi tempat ibadah serta kerumunan. Kemudian, Andi Rio menjelaskan bahwa ancaman teror yang dikatakan oleh pemerintah Jepang terhadap Indonesia terbukti nyata.
.”Tentunya ini pukulan berat bagi pemerintah, khususnya aparat keamanan di Indonesia. Mengapa negara lain justru lebih mengetahui ancaman yang akan timbul di tanah air Indonesia? Tentunya hal ini tidak boleh terjadi ke depannya,” tutur Andi Rio.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta aparat kepolisian menindaklanjuti dan mengusut tuntas kejadian penyerangan oleh orang atau sekelompok terhadap tokoh agama agar terungkap pelaku serta motifnya. Ia mengutuk keras atas penyerangan oleh orang atau sekelompok orang terhadap masyarakat, khususnya tokoh agama.
“Saya minta aparat kepolisian segera menindaklanjuti kejadian tersebut dengan mengusut tuntas kasus ini secara hukum yang berlaku, siapa pun pelakunya dan apa pun motifnya,” kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu terkait dengan penyerangan yang dialami tokoh agama, kasus terbaru terjadi penembakan terhadap seorang ustaz di Tangerang, Minggu (19/9). Berikutnya, terjadi penyerangan terhadap ustaz saat menyampaikan ceramah di sebuah masjid di Batam, Senin (20/9).
Bamsoet mengatakan bahwa pengusutan kasus tersebut untuk menghilangkan prasangka serta kecurigaan publik yang negatif sekaligus memberikan rasa aman bagi tokoh agama dalam menyampaikan ceramah. Ia juga meminta Polri dapat mengungkap kasus tersebut secara transparan agar menciptakan rasa keadilan karena kasus penyerangan terhadap tokoh agama/ulama selama ini selalu mengaitkannya dengan kondisi kejiwaan pelaku.
Sementara itu, Polda Metro Jaya masih meneliti barang bukti kasus penembakan yang menewaskan ketua majelis taklim berinisial A di Pinang, Kota Tangerang, Banten, pada Sabtu (18/9). Personel Laboratorium Forensik Kepolisian juga sedang meneliti proyektil peluru yang menewaskan korban untuk mengetahui jenis senjata api yang digunakan dalam kasus tersebut.
“Kami masih mengumpulkan barang bukti yang ada baik keterangan saksi, CCTV kami analisa, alat-alat bukti termasuk proyektil yang masih diperiksa laboratorium forensik. Saya meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Kepolisian segera menyampaikan apabila ada informasi terbaru mengenai penyidikan kasusnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Rabu.
Sampai saat ini tim penyidik masih melakukan pendalaman, penajaman di lapangan, bergerak terus untuk kumpulkan barang bukti yang ada dan analisa yang sudah dikumpulkan, dimohon kesabaran. Penyidik Kepolisian telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus penembakan pada Sabtu (18/9) yang menewaskan ketua majelis taklim berinisial A di Pinang, Kota Tangerang.
“Kita sudah memeriksa beberapa saksi termasuk pihak keluarga dan tetangga serta yang terakhir bersama, ada sekitar lima saksi. Selain memeriksa saksi, penyidik Polres Metro Kota Tangerang dan Polda Metro Jaya juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian,” kata dia.(ahp/ant)