MALANG, SUARABUANA.com –
Intruksi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh jajaran dimanapun berada untuk memberantas segala bentuk perjudian, seakan tidak lagi di indahkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) diwilayah Polres Malang, khususnya di Kecamatan Gondanglegi
Seperti contohnya, di Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, hingga kini terkesan melakukan pembiaran dengan keberadaan kalangan judi sabung ayam dan dadu Koprok bersama kegiatan haramnya itu.
Berdasarkan informasi, berdirinya kalangan perjudian sabung ayam dan dadu kopyok sudah lama di kelola oleh oknum inisial SLMN.
Pada saat dikonfirmasi, Kamis (24/4-2025), salah satu warga yang tinggal di sekitar Desa Gondanglegi, mengaku kalau kegiatan judi tersebut sudah sempat beberapa kali di bubarkan oleh APH setempat. Namun, tak satupun ada di seret kemeja hijau dan nyatanya masih saja terus berlanjut.
“Ya begitu mas, tidak ada satupun baik pelaku maupun bandar yang ditetapkan sebagai tersangka,” ungkapnya.
Lemahnya Aparat Penegak Hukum diwilayah Malang dalam menindak lanjuti, berimbas pada tidak adanya efek jera bagi pelaku maupun bandar perjudian. Sehingga mereka pun dengan aman dan nyaman kembali melancarkan kegiatan ilegal judi sabung ayam tersebut.
Adapun Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian.
KUHP baru yang berlaku mulai tahun 2025, juga mengatur tentang perjudian, termasuk sabung ayam. Pasal 426 ayat (1) yang menyebutkan, bahwa; pihak yang menawarkan atau memberi kesempatan berjudi sebagai mata pencaharian dapat dipidana hingga 9 tahun.
Hingga berita ini ditulis, pihak media masih terus mencoba untuk mengkonfirmasi pihak-pihak terkait yang masih belum juga merespon. Sebagai itikad baik dan juga menjaga kode etik, hal ini tentu perlu dilakukan demi perimbangan dalam pemberitaan. (Tim/Red)
