Pekanbaru, SUARABUANA.com – Induk Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan Terbesar sekaligus Tertua di Republik ini ikut Berkomentar soal Terlalu seringnya Kelompok ini bersikap Nyinyir dan Tolak Menolak soal Nama Calon Penjabat (PJ) Gubernur Riau.
Kelompok yang dimaksud Meng-Klaim pihaknya sebagai Tokoh Masyarakat, kerap Meng-Klaim dirinya sebagai Pemuka Masyarakat Riau.
Bagi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Justru kelompok Latah seperti itu yang sering merusak nama baik sekaligus citra Provinsi Riau dihadapan Daerah Lainnya.
Apabila diperhatikan, Kelompok Latah ini selalu langganan menjual-jual nama Riau dengan istilah Tokoh Masyarakat dan Pemuka Masyarakat. Pola Klaim yang cenderung Liar itu tidak bisa dibiarkan lagi. Riau semakin Terpuruk akibat ulah kampungan orang-orang tua yang bauk tanah tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu organisasi yang sering Nyinyir, Heboh tak tentu arah. Belagak sudah hebat dan berjasa bagi Riau ini, Justru sok menyayangkan atas beredarnya Surat Usulan Calon Penjabat (Pj) Gubernur Riau, dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri RI Nomor: B/TU.03/3733/XI/2923, Tertanggal 3 November 2023, Perihal Usulan Pj Gubernur Riau, atas nama: Dr. Ir. Budi Situmorang, MURP sebagai Pj Gubernur Riau yang di Setujui oleh Presiden Republik Indonesia.
Bagi Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, siapapun yang ditunjuk sebagai PJ Gubri, itu adalah Pilihan yang terbaik. Karena memang sudah melalui Spesifikasi dan Ketentuan lainnya.
Jadi, menurut Ketua Larshen Yunus, siapapun dia! darimanapun dia berada, asalkan orang Indonesia Asli, maka Berhak memimpin suatu Daerah.
“Kami heran saja sebagai Generasi Muda, melihat sikap murahan dari orang-orang yang secara usia sudah tua. Mengklaim dirinya sebagai Tokoh Masyarakat, Mengangkat dirinya sebagai Pemuka Masyarakat Riau! dasarnya apa? Terlebih kami perhatikan suka Nyinyir, Tolak Menolak berkaitan dengan Usulan Nama Calon Pemimpin. Sudah Stres mereka itu! Mestinya dimasa Tua, dimasa Pensiun ini banyak-banyak Mendekat kepada Sang Khalik, Tuhan Semesta Alam, Allah SWT, jangan justru buat yang aneh-aneh. Sok jadi Pahlawan, tolak menolak, macam sudah hebat kali dia itu!” sesal Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau juga ingatkan soal munculnya nama Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ir SF Hariyanto MT, yang juga terlebih dahulu di Tolak oleh kelompok Liar tersebut. Membawa nama sebagai Tokoh dan Pemuka Masyarakat Riau, sebagai Tokoh Adat dan lain-lain, macam anak kecil ingusan saja.
“Dasar mereka apa sih? Kok kepedean buat aksi Tolak Menolak. Semakin dibiarkan sikap Liar tersebut, justru semakin Mencoreng nama baik dan Marwah Negeri ini. Mereka tak menghargai Sejarah Bangsa ini. Fikirannya sempit dan terlalu naif. Bagi kami, mereka hanyalah Sampah Masyarakat! yang dahulu sempat menggarong anggaran pemerintah, dengan berbagai Spekulasi, mereka membungkusnya lewat cara-cara sandiwara, yang cenderung sarat Kemunafikan” tutur Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (21/12/2023) Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga Kondusifitas di Wilayah Provinsi Riau, agar semua aspek berjalan dengan baik dan lancar, termasuk bagi para Investor yang ikut membangun pertumbuhan Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan.
“Ayo Bapak Ibu Para Handaitaulan di Provinsi Riau. Mari kita Jaga Negeri ini. Jangan mau Terpecah Belah oleh Kepentingan Sesaat. Patuhilah Pemerintah!! ingatkan dengan baik dan berbasis data, apabila diketahui ada penyimpangan. Bersatu, Berjuang dan Menang!! Menuju Kesejahteraan Lahir dan Bathin” akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya. (Yitno)
