JAKARTA, suarabuana.com – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Juliari P. Batubara mengharapkan, bantuan sosial (bansos) yang sudah hampir sebesar satu triliun rupiah dari Kementerian Sosial (Kemensos) dapat menimbulkan “multiplier effect” bagi perekonomian masyarakat Propinsi Bali.
Dalam perjalanan ke Bali, ia merasakan lalu lintas begitu lancar. “Beda dengan dulu, kalau Bali normal butuh waktu lebih lama karena lalu lintas padat. Ini pertanda roda perekonomian di Bali belum sepenuhnya bergerak. Dengan bansos yang diluncurkan Kemensos diharapkan menggerakan perekonomian di Bali,” kata Juliari, Minggu (18/10/2020), di Jakarta
Juliari menambahkan, salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi adalah sektor pariwisata. Padahal industri kecil dan sektor rumah tangga bergantung pada sektor pariwisata.
Ia berharap, dengan dana yang disalurkan kepada penerima manfaat, diharapkan dapat segera membelanjakan ke warung terdekat. Demikian pula dengan bansos pangan, pasokan komoditasnya dapat disediakan dari pemasok lokal.
“Dengan demikian, bansos dapat menimbulkan “multiplier effect” bagi perekonomian lokal. Kalau ini bisa terjadi di berbagai daerah di tanah air, maka bisa menggerakkan ekonomi berskala nasional, ” ucapnya.
Juliari memastikan, Pemerintah mengambil langkah serius dalam pemulihan ekonomi, khususnya sektor pariwisata seperti di Pulau Bali. Bansos diyakini menjadi salah satu instrumen untuk menggairahkan perekonomian akibat dampak pandemi.
Keseriusan tersebut salah satunya ditunjukkan dengan kehadiran dirinya di Pulau Dewata untuk kedua kalinya selama pandemi. Turut pula hadir bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Kehadiran Mensos Juliari dan Menteri PPPA di Bali untuk mendampingi Ketua DPR Puan Maharani yang menyaksikan penyaluran bansos di dua lokasi, yakni di Desa Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Di sini rombongan menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Sosial Beras (BSB).
Kedua, rombongan menyaksikan simulasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako oleh Bank BTN di lokasi e-Warong KUBE di Kecamatan Denpasar Selatan. Ketua DPR RI Menteri Sosial, Menteri PPPA berdialog dengan Penerima Manfaat.
Total bansos dari Kemensos untuk Provinsi Bali mencapai hampir satu triliun rupiah, baik berupa bansos reguler, bansos khusus maupun bansos tambahan.
Jumlah penerima manfaat program Keluarga Harapan (PKH) di Propinsi Bali sejumlah 94.300 dengan nilai bantuan sebesar Rp 47,150 Miliar yang tersebar di sembilan Kabupaten/Kota.
Jumlah penerima manfaat BPNT/Kartu Sembako di Propinsi Bali sebanyak 174.480 KPM tersebar di sembilan Kabupaten/Kota. Propinsi Bali hingga Oktober 2020 telah mendapatkan bantuan sebesar Rp 319,452 m
Miliar.
Untuk BST, jumlah penerima manfaat di Provinsi Bali sebanyak 189.635 KPM dengan nilai Rp568,869 miliar. Dan untuk BSB di Provinsi Bali menjangkau 86.566 KPM dengan volume beras sebanyak 3.895.470 kilogram. (JIMMY)