DEPOK, SUARABUANA.com – Kegiatan Perpisahan Sekolah bukan kegiatan wajib di dalam program KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), namun praktiknya kegiatan perpisahan sekolah di SMPN 2 Depok seakan diwajibkan digelar setiap tahun dengan biaya Fantastis Per siswa mencapai hampir 1 juta, yaitu 950 Ribu Rupiah.
Sejumlah orang tua murid mengeluhkan kegiatan perpisahan sekolah yang biayanya sangat tinggi. Mereka mengadukan kepada para aktivis pendidikan dan jurnalis terkait mahalnya biaya kegiatan perpisahan yang dibebankan kepada para wali murid SMPN 2 Depok tanpa ada transparansi.
Ketika di Konfirmasi melalui WA, Kepala SMPN 2 Depok tidak berani memberikan informasi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah, bersikap membiarkan kegiatan itu terlaksana.
“Kegiatan perpisahan dilaksanakan oleh Komite Sekolah. Kegiatan perpisahan merupakan kegiatan tahunan, bagi kelas 9 yang lulus,” ujar Siti, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok melalui kontak WA.
Ketua Bidang Investigasi Komite Advokasi Pendidikan Untuk Rakyat (KAPUR), Ricky SH, menilai bahwa kegiatan perpisahan untuk tingkatan SMP Negeri dengan biaya 950 ribu rupiah itu cukup fantastis dengan jumlah murid ratusan yang lulus. Kami akan berkoordinasi dengan Walikota Depok dan pihak Kejaksaan Negeri terkait kegiatan ini apakah ada upaya pungli secara terselubung dengan kedok kegiatan perpisahan.
“Hasil investigasi kami dan pengaduan dari pengaduan beberapa wali murid, tidak ada musyawarah dan transparansi dalam rencana kegiatan perpisahan dengan biaya ratusan juta rupiah tersebut jika semua terkumpul,” ujar Ricky, kepada FORJI (Forum Jurnalis Investigasi).
Presidium Aktivis Depok (PAD) juga akan melakukan aksi unjuk rasa ke Dinas Pendidikan Kota Depok jika memang terbukti Dinas Pendidikan melakukan pembiaran terhadap segala bentuk upaya pungli dan korupsi.(Tim)