Depok, SUARABUANA.com – Saat ini Kota Depok termasuk di antara 10 kota di Indonesia dengan kualitas udara terburuk. Demikian pula halnya dengan kota Bekasi, berdasarkan indeks kualitas udara (IQA) di minggu terakhir ini berkisar di angka 163 IQA, sementara Depok di angka 178 IQA, dengan kosentrasi polutan PM 2,5. Kondisi tersebut sangat tidak sehat bagi masyarakat untuk beraktivitas di luar. Untuk itu Dr, H.M.Q. Wisnu Aji, SE, M.Ed, bacaleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Buruh mengajak masyarakat Depok untuk ikut menjaga lingkungan dalam rangka membantu mengurangi polusi udara yang sudah sangat mengkhawatirkan tersebut. Hal ini disampaikan di rumahnya yang asri dengan pepohonan, kamis (24/8/23)
Dikatakan Wisnu, memang penyumbang terbesar dari polusi udara di kedua kota tersebut adalah kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah di TPS yang dikelola masyarakat. Yang paling mungkin untuk dikendalikan dan diintervensi dengan cepat oleh pemerintah adalah kebijakan penggunaan kendaraan bermotor dan pembakaran sampah di TPS masyarakat agar polusi udara ke depannya tidak makin parah. Untuk mengendalikan penggunaan kendaraan bermotor, perlu diberlakukan kembali WFH dan sekolah online apabila kondisi udara terdeteksi sedang buruk.
Di lain pihak, Masyarakat juga perlu terus diedukasi agar ikut menjaga lingkungan dan terhindar dari berbagai penyakit yang timbul karena menghirup udara yang buruk. Ada beberapa cara yang bisa diakukan Masyarakat untuk mengurangi polusi udara dan terhindar dari penyakit yang disebabkan karena polusi udara tersebut, ujar Wisnu.
“Jangan membakar sampah dan membuang sampah sembarangan. Kebiasaan buruk ini merupakan salah satu penyebab pencemaran udara. Asap hasil pembakaran sampah berbahaya bagi kesehatan tubuh karena mengandung zat-zat beracun”, kata Wisnu.
Kemudian, “Jauhi rokok dan asapnya sebab asap rokok merupakan salah satu sumber polusi udara yang tidak boleh dianggap sepele. Hampir sama dengan asap pembakaran sampah, asap rokok juga mengandung beragam jenis bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara”, walau tidak semasif pembakaran sampah, tambah Wisnu.
Kurangi aktifitas di luar rumah pabila dilaporkan cuaca dan kualitas udara sedang tidak baik. Apabila terpaksa harus ke luar rumah, biasakan memakai masker Kembali.
Ini yang paling penting, “pelihara lebih banyak tanaman, dengan memperbanyak tanaman di dalam rumah atau berkebun di sekitar rumah. Tanaman akan melepaskan oksigen dan menarik karbon dioksida dari udara, sehingga udara di dalam rumah dan lingkungan sekitarnya menjadi lebih segar,” pungkas Wisnu. (fal)