Jakarta, SUARABUANA.com – Universitas Nasional (UNAS) menggelar Webinar Nasional NextGEN Energy bertema “Beyond Technology: Energi Terbarukan dan Masa Depan Kemanusiaan”, Selasa (29/7/2025),Terlaksana nya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak diantaranya; fasilitasi secara akademik penuh dari Program Studi Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) yang dipimpin oleh Siti Sadiatunnimah, SMB, M.Si selaku Ketua Prodi dan Rahmat Sufajar, S.IP., M.Si. sebagai Sekretaris Prodi, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal yang peduli terhadap pendidikan dan transformasi energi berkeadilan.
Salah satu bentuk nyata dukungan itu datang dari Prof. Dr. Adv. Drs. Ganjar Razuni, SH., M.Si., Guru Besar Ilmu Politik UNAS, turut memberikan dukungan strategis, dari Presiden Gerakan Pemuda (GP) Nuku), Djusman Hi Usman, yang memberikan dukungan sebagai bentuk konkret komitmen organisasi kepemudaan dalam memperkuat ruang-ruang advokasi energi dan keberlanjutan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Smart Classroom Lantai 4 Gedung C, Kampus UNAS, Jakarta. Acara yang memadukan diskusi akademik dengan pemutaran film dokumenter ini bertujuan menggugah kesadaran publik, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya hubungan antara politik, teknologi, dan lingkungan dalam proses transisi energi.
Webinar ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta daring dan 44 peserta luring, terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA, akademisi, serta masyarakat umum. Kegiatan berlangsung interaktif dengan respons antusias dari peserta yang aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber.
Ketua pelaksana kegiatan, Raihan Rio Umran, menyatakan bahwa tema ini diangkat karena melihat kesenjangan antara narasi transisi energi hijau dan kenyataan sosial di lapangan. “Kami ingin mempertemukan teknologi, ekologi, dan keadilan sosial dalam satu ruang dialog. Karena perubahan energi seharusnya bukan hanya soal teknologi, tetapi juga hak masyarakat dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Empat narasumber dari latar belakang berbeda turut hadir dalam webinar ini:
Mochdar Soleman, S.I.P., M.Si., akademisi politik lingkungan, membawakan materi bertajuk *“Peran Ilmu Pengetahuan dan Literasi Digital: Mendorong Politik Hijau pada Sektor Energi Terbarukan di Indonesia”*. Ia menekankan bahwa transisi energi tak dapat dilepaskan dari kebijakan politik dan kepemimpinan publik. “Kebijakan energi tidak netral. Kita harus mendesak adanya keberpihakan pada keadilan ekologis, dan itu hanya mungkin jika masyarakat terlibat aktif secara literatif dan kritis,” paparnya.
Daniel Wisnu Wardana, S.IP., M.A., pemerhati media dan lingkungan, dalam sesi “Bumi Kita, Tanggung Jawab Kita”, membagikan pengalamannya menggerakkan kesadaran lingkungan melalui media digital. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memproduksi konten yang berorientasi pada aksi ekologis nyata.
Agung Iswadi, S.Si., M.Sc., Ph.D., ilmuwan lingkungan dan energi, menyampaikan paparan berjudul “Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060: Energi Keberlanjutan Tanpa Mengesampingkan Hak Hidup Flora, Fauna, dan Masyarakat”. Dalam presentasinya, ia menegaskan bahwa agenda net zero harus mempertimbangkan keutuhan ekosistem dan menjamin hak-hak komunitas terdampak proyek energi.
Dr. Abdul Mukhyi, S.E., M.M.A., ekonom dan pakar transisi industri, menambahkan perspektif ekonomi-politik energi dan bagaimana pergeseran ke energi terbarukan membutuhkan tata kelola yang partisipatif dan inklusif.
Salah satu peserta, Lie Angelia, pelajar dari SMA swasta di Jakarta, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti kegiatan ini. “Saya mendapat banyak wawasan baru dan jadi lebih paham bahwa energi terbarukan itu bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal keadilan,” ucapnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi penanda bahwa transisi energi di Indonesia memerlukan lebih dari sekadar adopsi teknologi. Diskursus yang kritis, lintas disiplin, dan partisipatif menjadi prasyarat penting dalam mendorong arah kebijakan energi yang adil dan berkelanjutan.
Pihak panitia berharap, kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan dan menjadi forum tahunan yang membuka ruang refleksi dan aksi bagi generasi muda dalam isu energi dan lingkungan hidup.