BerandaDaerahSolo Menolak Zakir Naik PNIB : Segera Deportasi Buronan...

Solo Menolak Zakir Naik PNIB : Segera Deportasi Buronan Internasional Bapak Intoleransi Terorisme Dan Batalkan Jadwal Ceramah Di Daerah Lain

Surakarta, Suarabuana.com_
Buronan Internasional dan “Bapak Intoleransi Terorisme” Internasional Zakir Naik dijadwalkan menyelenggarakan ceramah di kampus Universitas Muhamadiyah Surakarta pada hari Selasa 8 Juli 2025. Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam penggiat kebhinekaan, budaya dan anti intoleransi bersama ormas PNIB memasang spanduk penolakan di beberapa titik di kota Surakarta.

Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang turun langsung dalam proses pemasangan spanduk penolakan memberikan alasan aksi kebangsaan sebagai reaksi kehadiran Zakir Naik. Menurut Gus Wal safari berkedok dakwah Zakir Naik berpotensi memecah belah antar umat beragama.

“Masyarakat jangan mau dibodohi oleh framing Zakir Naik sebagai intelektual, apalagi pendakwah. Provokator Agama dari India itu tidak lebih dari penyebar paham intoleransi di berbagai negara. Orasinya yang memperbandingkan Agama melahirkan kebencian antar Agama. Ini yang kita lawan sebagai bentuk menjaga kerukunan antar umat beragama.” Jelas Gus Wal kepada awak media yang meliput aksi penolakannya.

Setelah kota Solo, Zakir Naik yang dijadwalkan melakukan orasi di kota Malang tanggal 10 Juli, berlanjut di kota Bandung 12-13 Juli dan puncaknya di kota Jakarta 18-20 Juli. Gus Wal bersama PNIB dan beberapa elemen masyarakat lain meminta aparat untuk membubarkan acara ceramah intoleransi tersebut.

“Singapore pernah mendeportasi Abdul Somad saat dinilai acara kunjungannya membahayakan keamanan negara. Zakir Naik yang sudah jelas ditolak di berbagai negara justru dibiarkan masuk dan bebas berorasi. Ini seharusnya menjadi warning bagi pihak berwenang demi menjaga situasi negara dari bibit intoleransi yang selalu muncul usai Zakir Naik berceramah, bahkan kedatanganya saja sudah menimbulkan aksi Intoleransi, kriminal dan Terorisme seperti yang terjadi di Cidahu Sukabumi dan cilodong depok” imbuh Gus Wal.

Menurut Gus Wal, kasus intoleransi di berbagai daerah yang terjadi belakangan ini tidak lepas dari peran pendakwah yang menyebar orasi kebencian antar agama dengan dalih intelektual.

“Kasus pengerusakan tempat ibadah di Cidahu Sukabumi dan Cilodong Depok beberapa waktu lalu selalu bermula dari kebencian kepada Agama lain. Kedatangan Zakir Naik bertemu dengan Rizieq Shihab menjadi proses menyuburkan paham intoleransi, Khilafah Radikalisme Terorisme yang membahayakan persatuan bangsa. Segera deportasi Zakir Naik dan batalkan jadwal acara safarinya diberbagai kota di Indonesia. Cara efektif melawan intoleransi dengan menindak tegas acara para biang tokohnya, bukan menangkap pelaku intoleransi setelah kejadian. Akan selalu muncul di tempat lain saat mereka sudah termakan paham Zakir Naik” kata Gus Wal menjelaskan alasan penolakannya. (AGUNG)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/