DEPOK, SUARABUANA.com –
Berdasarkan informasi yang disampaikan narasumber, diduga ada indikasi kuat kalau pihak SMA Negeri 15 Depok, menawarkan bangku kepada wali murid lewat Program Anak Putus Sekolah (PAPS) yang mengundurkan diri dari sekolah tersebut.
“Masih ada kekosongan siswa baru di SMAN 15 lewat jalur PAPS dan
dimanfaatkan oleh pihak sekolah,” ungkap Narsum.
Menurut informasi yang langsung disampaikan orangtua siswa, bahwa siswa yang telah gagal mencoba melalui jalur tahap pertama dan tahap kedua ditawarkan oleh pihak SMAN 15 untuk mendaftar melalui beli bangku.
“Siswa-siswi yang orang tuanya menginginkan anaknya masuk ke sekolah Negeri, ya harus rela mengeluarkan dana yang nominalnya bervariasi antara Rp 5 juta s/d Rp 7 juta lewat istilah main belakang,” pungkas Narsum. (©)