OKI SUARA BUANA.COM — Mulutmu Harimaumu. Itulah kata-kata yang tepat untuk melukiskan apa yang tengah dialami seorang oknum pegawai TKS salah satu OPD di Kabupaten Ogan Komering Ilir berinisial HS.
Lantaran ucapannya yang kurang pantas terhadap seorang wartawan, oknum pegawai itu menghadapi kecaman dari Sekber Wartawan Indonesia Kabupaten OKI.
Berdasarkan keterangan wartawan yang bersangkutan, terselip pernyataan yang kurang enak didengar. Bahkan, terdengar kurang pantas keluar dari mulut seorang oknum yang bekerja di sebuah kantor layanan publik. Oknum tersebut mengucapkan, “Babi”.
Ucapan tersebut dilontarkan sang oknum pegawai pada, Rabu (6/4).
“Sejatinya, seorang pegawai baik PNS maupun TKS yang bekerja di kantor layanan publik hendaknya tetap dapat menjaga lisannya termasuk dalam memberikan informasi kepada publik yang memang merupakan hak publik/masyarakat,” kata Ketua DPD SWI OKI Deni Kusnindar.
Diakui Deni, sangat mungkin dalam proses kedatangan wartawan ke OPD tersebut, ada perilaku yang menurut oknum pegawai kurang berkenan. Namun, bagaimanapun ucapan tersebut tidak sepantasnya diucapkan seorang pegawai di kantor layanan publik.
“Bercermin dari peristiwa tersebut, diharapkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga martabat dan kehormatan siapapun,” imbau Deni
Terkait persoalan tersebut, Sekretaris DPD SWI Kabupaten OKI, Rasmiadi menjelaskan bahwa pihaknya secara intensif membina wartawan yang bernaung di bawah organisasi SWI untuk bekerja profesional sesuai UU dan Kode Etik Jurnalistik.
“Kami menyikapi persoalan ini dengan kepala dingin, karena Ibu Krisna berprofesi sebagai wartawan dan juga berada di wadah SWI. Artinya, dia berada di bawah kami (SWI) sehingga kami perlu ambil sikap. Kami tidak bisa membiarkan kawan kami terluka sementara kami diam-diam saja,” kata Adi sapaan akrabnya.
Pada prinsipnya, lanjut Adi, pihaknya mengambil sikap karena menyangkut marwah profesi dan juga organisasi, bukan mau perang habis-habisan tapi ada jalan penyelesaian.
“Dari awal-awal komitmen kami bersama pemerintah daerah, jika pun ada kami mengkritik pemerintah daerah ini tujuannya bukan untuk menghancurkan tapi untuk membangun,” jelas Adi
Ditambahkan Wakil Ketua SWI Kabupaten OKI, Ali Musa, bahwa dalam menyikapi persoalan tersebut perlu diselesaikan dengan kepala dingin. Karena setiap persoalan tidak bisa diputuskan hanya satu kepala alias sendiri.
“Secara kelembagaan, sebagai wakil ketua, saya memberi masukan untuk menjadi pertimbangan, sementara keputusan tetap ada di ketua. Jadi, kita berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kepala dingin. Kami akan mengintrospeksi diri lebih jauh dan dalam, kemudian kami juga berharap oknum pegawai tersebut bisa memahaminya, sehingga kedepan hubungan kita bisa akan lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas yang menaungi TKS tersebut meminta maaf yang sebesar-besarnya terkait hal tersebut ,karena tidak bisa membimbing anak buahnya dengan baik,dan pak kadin berharap kepada HS tidak ada dendam dan tidak boleh mengulangi perbuatan itu lagi karenayang bernaung pada Dinas yang merupakan layanan publik kita harus punya etika kepada siapapun dan juga untuk tidak terulang lagi hal-hal seperti ini dan tidak ada lagi emosi apapun di setiap menghadapi permasalahan apapun,karena menyangkut nama baik dinas.(FUADI)