Depok, SUARABUANA.com – Dalam rangka meningkatkan kompetensi, Satuan Tugas Relawan Kebakaran (Satlakar), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok menggelar simulasi kebakaran. Kegiatan digelar di Pos Satlakar jalan Merdeka Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, Selasa (21/3/2023).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kabid Pencegahan dan Penyelamatan, Nelson Da Silva, SSTP, M.Si, dihadiri 1005 Relawan yang berasal dari 63 Kelurahan dan 5 Relawan Pasar se-Kota Depok.
Dalam wawancaranya Nelson Da Silva mengatakan, dalam enam bulan sekali atau satu semester, pihaknya mengumpulkan Relawan Damkar (Redkar), untuk berkumpul dan melakukan kegiatan pelatihan.
“Pelatihan ini sifatnya pemanasan, untuk mengingatkan kembali tugas dan fungsi sebagai relawan, baik baru bergabung maupun bagi anggota redkar yang lama, kami berikan pelatihan atau simulasi dengan teknik modern dan tradisional,” kata Nelson Da Silva.
“Simulasi Penanggulangan Kebakaran, diperagakan berbagai upaya penanganan kebakaran baik secara tradisional dan cara moderen. Cara simulasi pemadaman tradisional, yaitu menggunakan karung goni dan drum, drum diisi minyak lalu dibakar kemudian drum ditutup oleh karung goni basah, sedangkan cara moderen meliputi teknik pemadaman menggunakan alat alat pemadam api ringan (Apar)”, papar Nelson.
“Saya Berharap dengan kegiatan simulasi ini, relawan lebih sigap lagi dan lebih dalam mengetahui tupoksi, meskipun relawan bukan petugas inti Damkar,” harapnya.
Redkar ini salah satunya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
“Dengan keberadaan Redkar tentunya dapat meningkatkan peran dan fungsi kami dalam meningkatkan serta memperkuat kegiatan pencegahan, pengawasan, dan pengendalian kebakaran, khususnya di wilayahnya masing-masing”, ujarnya.
Nelson berharap kehadiran Redkar hendaknya benar-benar dapat memberi manfaat bagi orang lain dalam membantu serta ikut menjaga setiap jengkal Wilayah dari kebakaran.
“Keberadaan Redkar harus menjadi ujung tombak sebagai mata dan telinga dalam penanggulangan kebakaran, sekaligus dapat memberikan edukasi serta sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran kepada masyarakat,” tutup Nelson.(Taofan)