Depok, suarabuana.com – Proyek Penataan dan Normalisasi Setu rawakalong tahun 2021 yang menelan anggaran lebih dari 15 milyar mendapat sorotan tajam dari Komunitas Peduli Sungai dan Setu Depok(KPS2D)dan Masyarakat Peduli Pembangunan kota Depok(MPPKD).
Mereka mempertanyakan mengapa dengan anggaran sebesar itu tapi pengerjaannya dianggap tidak serius. “Yang namanya Normalisasi adalah mengeruk lumpurnya dan diangkat keatas, ini yang kami pantau, setu pinggirannya dikeruk tapi hasil kerukannya malah dibuang kembali ke tengah, bukan diangkat keatas”ujar Ketua KPS2D Pardong.
Sementara kordinator MPPKD Ahmad Syahril menyoroti hasil dari penataan Setu yang dinilai kurang maksimal. “Dengan anggaran sebesar itu, kok penataannya terkesan asal-asalan. Kami menduga ada korupsi diproyek ini, kami akan investigasi lebih dalam, dan akan kami laporkan hal ini ke Kejaksaan serta Tipikor jika ada temuan” ujar Ahmad Syahril.
Lebih jauh KPS2D dan MPPKD dalam waktu dekat akan mengadakan Aksi ke PUPR propinsi Jawabarat dan Ke kantor BBWSCC(Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) untuk mempertanyakan proyek Revitalisasi dan Normalisasi yang dianggap banyak kejanggalan ini.(bagas)