DEPOK, SUARABUANA.com
Polemik terkait penggembokkan SDN Utan Jaya yang berlokasi di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, oleh pihak ahli waris yang terjadi baru-baru ini kian menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Muchtar sebagai perwakilan ‘Ahli Waris’, mengeluhkan sikap Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, yang menurutnya tidak pernah memberi perhatian. Padahal, ia dan keluarganya telah menjaga sekolah itu selama 24 jam setiap hari.
Berdasarkan penuturan Muchtar, bahwa awalnya pada tahun 1967 yang mendirikan bangunan sekolah tersebut adalah orang tuanya. Karena dulu diwilayah itu, tidak memiliki gedung sekolah.
“Orang tua kami dulu yang membangun dari tahun 1967, dengan biaya sendiri, di atas tanah sendiri, karena dulu diwilayah kami tidak ada gedung sekolah,” ungkapnya.
Muchtar juga memaparkan, bahwa pada tahun 1995 nama sekolah awalnya Madrasah Ibtidaiyah (MI), namun kemudian diganti secara sepihak menjadi SDN Utan Jaya. Sehingga aksi penggembokan yang dilakukan pihaknya, bukan tanpa alasan.
“Penggembokan ini didasari kekecewaan kami selama 35 tahun, dimana kami sebagai korban. Mereka sudah bikin sengsara keluarga kami, karena perjalanan selama 35 tahun, dari tahun 90, kami tidak pernah mendapatkan apa-apa. Selama 35 tahun kami korban yang disengsarakan oleh mereka. Intinya kami punya ini untuk menyelamatkan umat, jadi sebaiknya bayarkan saja tempat yang menjadi hak kami,” pungkas Muchtar.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Disdik Kota Depok masih sulit untuk dimintai konfirmasi dan klarifikasinya. Bahkan saat dimintai tanggapannya via WA pun, Kadisdik Kota Depok tidak ada respon jawabannya. (Tim/Red)