Bekasi, Suarabuana –
Sosok kontroversial Zakir Naik merencanakan safari dakwah di Indonesia pada beberapa kota besar, seperti Solo, Malang, Bandung dan Jakarta. Sepak terjang Zakir Naik yang mengaku ulama untuk kembali menyebarkan perpecahan Agama menadapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Ormas kebangsaan lintas Agama,suku, budaya dan tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) secara tegas menolak acara dakwah tersebut dengan berbagai pertimbangan prinsip kerukunan umat beragama dan Persatuan Indonesia. Melalui ketua umumnya Gus Wal, Zakir Naik dianggap sosok di balik paham pemberontakan paham Agama, dan merupakan Bapak Intoleransi dan Terorisme Internasional.
“Zakir Naik bukan ulama, dia hanya lihai bersilat lidah memutar balikkan pemahaman antar Agama. Beberapa negara sudah menolak kehadirannya, Malaysia sudah mencekalnya, bahkan di negaranya sendiri sudah dianggap musuh masyarakat dan DPO kasus Terorisme. Indonesia wajib menolak demi keutuhan bangsa dari dakwah provokasi berjubah agama” ungkap Gus Wal.
Kota Malang, Solo, Bandung dan Jakarta direncanakan menggelar acara dakwah Zakir Naik pada bulan Juli. Menurut Gus Wal acara tersebut berpotensi terjadi gesekan sosial antar kelompok.
“Kalau Zakir sudah banyak yang menolak tetapi masih nekat berdakwah, maka berpotensi menimbulkan aksi saling serang. Pihak keamanan, Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri semestinya mempertimbangkan perijinan acara yang berpotensi ricuh” imbuh Gus Wal.
Di sisi lain kekhawatiran tersebut semakin beralasan karena pihak penyelenggara tidak mempertimbangkan dampak sosial yang selalu muncul seusai dakwah berbahasa asing tersebut.
“Perlu diperhatikan massa yang datang kemungkinan masa bayaran. Dakwah bahasa asing tidak mudah dipahami namun banyak sekali yang hadir. Ceramah Zakir yang tidak sampai ke khalayak akan menimbulkan kesalahpahaman. Selalu terjadi aksi menyalahkan Agama lain usai mendengarkan ceramah Zakir” lanjut Gus Wal.
Gus Wal dan PNIB menghimbau Pemerintah bisa lebih selektif mengijinkan dakwah kontroversi masuk ke Indonesia.
Belum Safari Dakwah keberbagai kota di Indonesia saja, kehadiran Zakir Naik sudah menimbulkan tragedi kelam yang berbau sara, Intoleransi dan kriminal seperti yang terjadi di Cidahu Sukabumi dan cilodong depok, kehadiran Zakir Naik di Indonesia lebih banyak mudhorotnya atau negatifnya tinimbang maslahat kebaikanya, dan jelas hanya menyuburkan Intoleransi dan paham Khilafah Terorisme, papar Gus Wal.
“Kita tidak pernah kehabisan ulama tradisional yang paham karakter budaya dakwah di Indonesia. Tidak perlu impor pendakwah kalau hanya mengejar sensasi sosok. Pendakwah impor, paham penyusup perusak kerukunan antar umat beragama, khilafah dan Terorisme hingga doktrin sesat sudah waktunya dihentikan” tegas Gus Wal.
Dalam acara PNIB Istighotsah Ngaji Pancasila di Beji Depok Sabtu 05 Juli 2025 dan di Kawasan Wisma Asri Bekasi Gus Wal mengajak untuk memperkuat dan kolaborasikan “NASAB” Nasionalisme Kebangsaan, Toleransi dan Moderasi Beragama serta Adat Tradisi Budaya Nusantara untuk membendung Intoleransi, Khilafah Terorisme yang semakin subur dengan berbagai pola, tutup Gus Wal. (AGUNG)