BerandaDaerah Khusus JakartaPNIB : Ceramah Kebohongan Zakir Naik Mengancam Persatuan dan...

PNIB : Ceramah Kebohongan Zakir Naik Mengancam Persatuan dan Kesatuan Bangsa Waspada

Jakarta, Suarabuana.com –
Setelah melakukan safari dakwah di kota Surakarta, Malang dan Bandung, hari ini penceramah kontoversi Zakir Naik dijadwalkan menuntaskan tour di Jakarta. Tanggal 18 -20 Juli 2025 Panita akan menggelar acara 3 hari berturut-turut secara besar-besaran dengan targetnya dihadiri ratusan ribu orang.

AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) ketua umum ormas kebhinekaan lintas Agama, suku budaya dan tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menyampaikan pernyataan pedasnya terkait kedatangan Zakir Naik yang dinilai sarat agenda asing.

“Sebagai agen Israel di Asia, Zakir Naik didukung dana tanpa batas untuk melaksanakan agenda perpecahan Agama melaui kajian perbandingan Agama. Kami menyayangkan pihak-pihak yang selama ini justru menggelar karpet merah di Indonesia kepada Zakir Naik. Mereka yang sebenarnya paham siapa di belakang Zakir, namun lebih memilih bermain mata demi mendapat cuan dari acara ceramah Internasional tersebut” ungkap Gus Wal dengan nada geram saat ditemui awak media.

PNIB yang sepanjang safari Zakir Naik gencar melakukan penolakan di lokasi ceramah mengungkapkan alasan penolakan dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal. Baik rekam jejak Zakir Naik maupun pendapat para ulama tradisional.

“Kalau ada berita atau video yang menampilkan seseorang tiba-tiba menjadi mua’laf usai mendengar ceramah Zakir Naik, itu sebuah modus pembohongan publik yang digarap massif. Bagi yang paham akidah hal tersebut tidak mungkin terjadi, namun karena digarap secara sitemik maka masyarakat seolah menganggapnya sebagai sebuah kebenaran. Kebohongan tersebut yang menjadi pertimbangan mengapa Zakir Naik memilki agenda pencucian otak tanpa kita sadari” imbuh Gus Wal.

Gus Wal meyakini masyarakat sudah lebih cerdas memilah penceramah mana yang bermanfaat dibanding mengadu domba.

“Kami mengapresiasi masyarakat yang masih meyakini jati diri bangsa lebih penting dari paham asing. Ceramah tidak hanya berbicara tentang benar dan salah, bagi penceramah yang tidak paham kultur dan budaya bangsa maka akan sulit diterima masyarakat. Ribuan kali Zakir menggelar ceramah dari Sabang sampai Merauke hanya berupa kerumunan hiburan saja. Zakir bisa membayar ribuan orang untuk datang, tetapi tidak bisa membeli persatuan dan kesatuan bangsa” pungkas Gus Wal. (AGUNG)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/