Jakarta, suarabuana.com – Ratusan petani Depok bergabung bersama mahasiswa, buruh, dan berbagai element masyarakat mendatangi Istana menolak UU cipta kerja atau Omnibuslaw.
“Cabut segera Omnibuslaw dan kami mendesak Presiden agar segera menerbitkan Perppu pengganti UU Omnibuslaw,” teriak Pardonk Kordinator Serikat Petani Depok dalam orasinya.
Ia menambahkan bahwa UU Omnibuslaw adalah UU yang Pro kapitalis, tidak berpihak pada rakyat. ” UU omnibuslaw jelas adalah bentuk penjajahan, karpet merah buat liberalis borjuis namun ini adalah neraka buat rakyat. Pemerintah harus mendengarkan aspirasi rakyat, bukan aspirasi kaum kapitalis” ucapnya geram.
Sementara itu perwakilan mahasiswa HMI juga meneriakkan hal yang sama, bahwa UU Omnibuslaw bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan segelintir saja.
“Batalkan Omnibuslaw atau kami akan berdemo tiap hari hingga dibatalkannya UU CILAKA ini”, tambah perwakilan mahasiswa.
Sementara buruh dari PC FSP SPSI Bekasi berteriak lantang meneriakkan hal yang sama, “buruh,tani, mahasiswa dan rakyat harus bersatu menolak UU Cilaka ini, karena ini adalah bentuk penjajahan terhadap kaum kecil” ujar perwakilan buruh yang bekerja di sebuah perusahaan garmen di Bekasi ini.
Pantauan awak media, aksi siang ini berlangsung cukup tertib walaupun sempet sedikit ricuh ketika mahasiswa HMI dan petani Depok membakar ban bekas di depan patung kuda. Karena massa aksi tidak dapat memasuki area istana akibat penjagaan super ketat dari aparat keamanan dan juga dipasangnya kawat berduri didekat patung kuda kawasan monas Jakarta.(sharoni)