BerandaDaerah Khusus JakartaPerkuat Ekspor Produk Kreatif Indonesia, Pemerintah Luncurkan Program ASIK...

Perkuat Ekspor Produk Kreatif Indonesia, Pemerintah Luncurkan Program ASIK 2025

Jakarta, SUARABUANA.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) meluncurkan Program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) 2025 sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekspor produk ekonomi kreatif nasional, khususnya di tiga subsektor prioritas: fesyen, kriya, dan kuliner. Peluncuran program ini digelar di Ballroom Thamrin Nine, Jl MH Thamrin no 10 Jakarta Pusat pada Rabu (28/05/2025), dan dilakukan bersama Kementerian UMKM dan Kementerian Perdagangan.Program ASIK dirancang secara komprehensif melalui kurasi, bootcamp, sertifikasi, business matching, hingga pameran ekspor, dengan tujuan membina pelaku industri kreatif agar mampu bersaing di pasar global.“Program ASIK menjadi wadah kolaboratif yang menghubungkan potensi lokal dengan peluang global. Kami berharap karya-karya fesyen, kriya, dan kuliner Indonesia tak hanya estetik, tetapi juga punya makna dan daya saing internasional,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya.Menteri Riefky juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian sesuai arahan Presiden Prabowo, demi membangun ekosistem ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja, menarik investasi, dan memperluas pasar ekspor.

ASIK 2025 hadir dengan tema “Scan The Spirit of Indonesian Creativity“, menggambarkan upaya pemerintah dalam mentransformasi kreativitas menjadi kekuatan ekonomi melalui pendekatan inovatif, termasuk penggunaan QR Code sebagai representasi interaksi budaya dalam rantai pasok global.

“Subsektor fesyen, kriya, dan kuliner menyumbang hingga 94% tenaga kerja ekonomi kreatif. Inilah mengapa ketiganya menjadi fokus utama dalam ASIK 2025,” jelas Riefky.

Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan bahwa ekonomi kreatif Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional, dengan ekspor tiga subsektor prioritas menyumbang sekitar 75% dari total PDB ekonomi kreatif. “Kekayaan budaya lokal bukan hanya identitas, tetapi juga aset strategis yang mampu menembus pasar global,” ujarnya.

Dalam acara peluncuran, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Ekraf dan Kementerian UMKM guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif melalui pelatihan, pembiayaan, dan perluasan pasar. “Target pertumbuhan ekonomi Indonesia Emas 2045 sebesar 8% memerlukan transformasi ekonomi, salah satunya melalui kewirausahaan berbasis inovasi di sektor kreatif,” ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Kementerian Perdagangan juga menegaskan pentingnya penguatan daya saing produk kreatif. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekspor produk kreatif (di luar jasa) tumbuh hingga 26,48%, dengan Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Hongkong, dan India menjadi pasar utama.

“ASIK 2025 menjadi momentum penting untuk membangun ekosistem ekspor yang terstruktur dan berkelanjutan bagi jenama kreatif Indonesia,” ungkapnya.

Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Ekraf Irene Umar, pejabat tinggi lintas kementerian, serta perwakilan mitra swasta seperti Bank Indonesia, Shopee Indonesia, Paragon Corp, dan MRA Media, yang turut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem ekspor kreatif Indonesia. (Irfan)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/