Yogyakarta, Suarabuana.com–
Seorang pemuda menghina Jendral (Purn) TNI Tri Sutrisno viral di media sosial. Tidak hanya menghina secara fisik, pemuda tersebut juga melakukan pengancaman akan mencopot gigi Mantan Wakil Presiden tersebut. Kata-kata tidak pantas diucapkan di dunia maya sontak mendapat banyak komentar.
“Anak muda tersebut sudah terjangkit virus arogansi. Dia tidak perduli siapa yang dihinanya. Ini bibit utama intoleransi yang harus diusut tuntas menghindari perpecahan bangsa. Apa jadinya jika semua orang bebas menghina di media sosial? Kehidupan sosial kita akan dipenuhi saling caci maki” komentar Gus Wal selaku ketua umum ormas kebhinekaan PNIB.
Video yang berdurasi 1 menit itu juga menyebut sosok Tri Sutrisno dengan panggilan tokoh seniman Betawi Pak Tile. Penyamaan sebutan tersebut atas dasar bentuk wajah yang disebutkan dengan tujuan penghinaan.
“Tujuan pria dalam video itu sudah jelas sengaja menghina secara vulgar. Barangkali dia tidak tahu bahwa Tri Sutrisno memiliki anak yang masih berkarir aktif di dunia militer dan Kepolisian. Pihak aparat seharusnya merespon dengan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan. Menjadi pelajaran bagi penggiat medsos untuk tidak memanfaatkan dunia maya sebagai media provokasi” lanjut Gus Wal.
Gus Wal juga mengomentari antisipasi sedini mungkin bahaya aksi arogansi, intoleransi yang akan berujung pada tindakan radikalisme. Teknologi bukan menjadi alat provokasi dan ujaran kebencian tanpa fakta.
“Perpecahan sosial selalu diawali dari ujaran kebencian yang disebar melalui media. Melahirkan pro kontra dan jika tidak diantisipasi akan melahirkan persoalan baru. Mereka bertikai mempertahankan egonya. Sekali lagi waspadai virus-virus pemecah belah bangsa melalui provokasi di medsos. Saling menjaga dan mengingatkan akan potensi perpecahan bangsa menjadi upaya dini menghadapi serangan kepentingan asing yang terus menyerbu” pesan Gus Wal.
Indonesia Darurat Intoleransi, Khilafah Terorisme dan kini juga menjurus darurat kehilangan jatidiri bangsa Indonesia yang ramah tamah berbudaya menghormati orang tua, tanggung jawab kita bersama Masyarakat, Pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melawanya, pungkas Gus Wal. (AGUNG)