DEPOK, Suarabuana.com – Pekerjaan renovasi Gedung pendaftaran Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Kota Depok, diduga asal jadi tanpa pengawasan, pasalnya, rehab pemeliharaan gedung hanya nampak terlihat rapih di bagian luar bangunan gedung, sementara di dinding ruangan bagian dalam nampak masih tersisa pekerjaan yang belum selesai di renovasi dan pengecatan, Senin (16/12/2024).
Ditemui Suara Buana di lokasi gedung, didapat informasi terkait renovasi gedung PKB tersebut. Melalui salah satu staf di jelaskan, awalnya atap plafon salah satu ruangan sempat runtuh karena sudah terlalu lama dan lapuk. Dan saat ini ada perbaikan untuk pemeliharaan rungan gedung.
“Udah sekitar 90 persen kerjaan. Ya itu kalo (list plang kayu) diganti papannya, di cat lagi,” ujar (is) salah satu staf yang enggan komentar, menunggu arahan Pimpinan.
“Ya nanti sama pimpinan, saya gak berwenang. Kalo yang ini dibongkar semua dari ujung sana (bagian plafon atas depan gedung PKB), dan seharusnya termasuk yang dibagian Pengujian Kendaraan, tapi mungkin dari pihak ketiganya (konsultan perencanaan) gak mencukupi dananya,” imbuhnya.
Pekerjaan perawatan gedung UPT PKB diduga belum selesai namun dianggap sudah selesai hal itu dikuatkan dengan keterangan salah seorang pekerja bangunan saat ditanya berapa lama pekerjaan dan kapan selesainya, Ia menjawab singkat, “Hari ini doang (terakhir) kerja,” ujarnya, selesai bekerja.
Sementara ditemui di kantornya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Zamrowi, diduga menghindar saat akan dikonfirmasi untuk dimintai keterangan, meski sebelumnya awak media sudah menghubungi kontak telpon melalui pesan singkat di whats app, namun hingga saat ini Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok belum memberikan keterangan terkait penggunaan anggaran pemeliharaan Dinas Perhubungan Kota Depok tahun 2023 dan tahun 2024.
Seperti diketahui dari papan proyek pekerjaan pemeliharaan gedung Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Kota Depok senilai Rp. 199.727.156, 86, dilaksanakan atas nama PT. Fajar Baba Indonesia, dengan waktu pelaksanaan 30 hari kalender. Srbelumnya papan nama proyek pada saat dimulai pekerjaan masih ada terpampang di gedung PKB, meski keterangan di papan proyek tidak tercatat detail spesifikasi tanggal pekerjaan dan konsultan pengawasnya. Diduga menghindari pantauan media dan monitoring pengawasan, papan nama proyek gedung PKB Dishub yang semestinya terpasang sampai selesai pekerjaan, lenyap tak dipasang lagi sampai selesai pekerjaan di lokasi gedung PKB Dishub tersebut. (Juliyanto)
