Jakarta Timur, SUARABUANA.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 03 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) sebagai pemenang di tingkat kota Jakarta Timur. Adapun untuk angka hasil perhitungannya diumumkan dalam Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi yang diadakan di hotel Best Western, Jl DI Panjaitan, Cawang JakTim pada Rabu (04/12/2024).
“Pasangan Pramono -Rano meraih sebanyak 635.170 suara dari 10 kecamatan di Jakarta Timur,” kata Ketua KPU Jakarta Timur, Tedi Kurnia dalam Rapat pleno rekapitulasi tersebut.
Kemudian untuk paslon Nomor Urut 01 Ridwan Kamil-Siswono meraih 535.613 suara. Disusul oleh paslon Nomor Urut 02 Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang meraih 136.935 suara di Kota Jakarta timur.
“Hari ini rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Jakarta di Jakarta timur juga telah ditetapkan dan ditandatangani di hadapan para saksi calon, perwakilan Bawaslu dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Tedi.
Ada satu kejadian yang cukup menarik dimana Saksi paslon 01, (paslon RIDO) menolak menandatangani penetapan hasil penghitungan suara Pilkada tingkat Kota Jakarta Timur. Koordinator Saksi Paslon RIDO JakTim, Sukma Durijat berdalih bahwa, “Mohon izin pak ketua, kami tidak menandatangani berita acara (penetapan hasil penghitungan suara) dan kami akan memberikan catatan di berita acara tersebut” ujarnya saat Tedi Kurnia membacakan penetapan hasil Pilkada.
Mereka enggan menandatangani berita acara penetapan hasil penghitungan suara dengan alasan bahwa menurut mereka, partisipasi pemilih di Jakarta Timur cukup rendah yakni tak sampai 60%.
“Partisipasi masyarakat nya sangat rendah pak, kurang atau tidak mencapai 60% dalam pengumpulan data versi kami,” ujar Sukma.
Selain itu, ada unsur tercederainya pelaksanaan Pilkada, dimana terjadi insiden di TPS 028 kel Pinang Ranti, Kec Makasar. Insiden tersebut adalah dicoblosnya surat suara tidak terpakai sebanyak 18 lembar oleh ketua KPPS dan petugas pengamanan langsungnya sendiri.
Sukma pun mendorong agar Bawaslu Jaktim segera menyerahkan kasus itu kepada Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk pemberian sanksi kepada ketua KPPS dan petugas pamsung yang telah melakukan pelanggaran tersebut.
Tedi menanggapi sikap paslon 01 tersebut dengan mengatakan bahwa, “Mereka sudah menyampaikan alasan-alasannya. Ini akan kita catat dalam kejadian khusus. Secara keseluruhan mereka mengapresiasi proses rekapitulasi mulai dari TPS, mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kota”.
Tedi pun menjelaskan bahwa meski ada penolakan untuk tandatangan berita acara, hal itu tidak akan mempengaruhi kesahihan penetapan hasil penghitungan suara Pilkada tingkat kota Jaktim.
“Ya, kan biasa ya kalau misalnya ada salah satu paslon dan salah satu partai yang tidak menandatangani, ya kita tetap jalan,” katanya.
Berdasarkan data rekapitulasi suara untuk tingkat kecamatan, pasangan calon Pram-Doel meraih suara terbanyak di 9 kecamatan Jakarta Timur, yaitu Jatinegara, Duren Sawit, Kramat Jati, Matraman, Pulogadung, Cakung, Makasar, Ciracas dan Cipayung.
Sementara pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) hanya unggul di 1 kecamatan, yaitu Pasar Rebo. (Irfan)
