Jakarta Timur, SUARABUANA.com – Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Ciracas telah mengadakan giat Bimtek (Bimbingan Teknis) Penguatan Kapasitas bagi para PTPS se-kecamatan Ciracas, yang bertempat di Auditoriom Fakultas Ekonomi Bisnis (Ekbis) Universitas Hamka, Jl Raya Bogor no 99, Kp Rambutan, Jakarta Timur. Acara Bimtek tersebut dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan sore hari pada Sabtu (16/11/2024).
Acara Bimtek ini terbagi dalam 2 gelombang. Gelombang pertama diikuti oleh peserta para Pengawas TPS (PTPS) dari 3 kelurahan, diantaranya kel Kelapa Dua Wetan, Susukan dan kel Rambutan. Gelombang pertama dimulai pukul 09.00 s/d 12.30 WIB. Dilanjutkan dengan gelombang kedua, yang diikuti peserta PTPS dari 2 kelurahan, yaitu kel Ciracas dan Cibubur. Adapun untuk gelombang kedua dimulai dari pukul 13.00 s/d pukul 16.30 WIB.
Untuk peserta gelombang pertama terdiri dari PTPS dari 3 kelurahan, yaitu kel Susukan berjumlah 60 orang, kel Kelapa Dua wetan berjumlah 75 orang, dan kel Rambutan berjumlah 58 orang. Untuk peserta gelombang kedua diikuti oleh PTPS dari 2 kelurahan sisanya, yaitu kel Ciracas sebanyak 102 orang dan terbanyak adalah kel Cibubur berjumlah 105 orang. Total jumlah PTPS se-kecamatan Ciracas adalah sejumlah 400 orang.
Dari segi tempat, Ruang Auditorium Fakultas Ekbis Uhamka terbilang cukup nyaman dengan kapasitas daya tampung yang cukup besar. Dari pantauan awak media begitu memasuki Ruang Auditorium di kampus ini, tempatnya terlihat cukup memadai dan berasa nyaman. Ditanya mengenai pemilihan lokasi yang berbeda dari acara Bimtek sebelumnya yang di gedung Yayasan Sekolah PKP Kelapa Dua wetan, panitia mengatakan pertimbangannya adalah untuk mendapatkan suasana baru yang bervariasi di tempat yang berbeda.
Acara Bimtek dibuka dengan pidato sambutan dari Ketua Panwascam Ciracas, Nana Suganda. Dalam sambutannya, Nana Suganda menghimbau agar para PTPS peserta Bimtek, untuk lebih percaya diri dalam menjalankan tugas pengawasan. Kepercayaan diri itu harus didukung oleh wawasan dan penguasaan ilmu yang mumpuni. Seorang pengawas TPS harus paham betul tentang regulasi dan aturan-aturan pengawasan TPS.
“Seorang pengawas TPS harus paham betul mengenai aturan dan regulasi pengawasan. Karena kalo di lapangan nanti kalian ditanya oleh petugas KPPS mengenai pengawasan pencoblosan dan kalian tidak tahu, kalian pasti akan minder. Bimtek PTPS, yang diadakan sebanyak 3 kali, lebih banyak daripada bimtek KPPS yang hanya sekali. Seharusnya kalian lebih pintar dalam penguasaan ilmu kepemiluan dibanding seorang petugas KPPS”, begitu imbuhnya.
Yang bertindak sebagai moderator dalam Bimtek penguatan kapasitas kali ini adalah Martinus Hia, yang juga merupakan anggota panwascam Ciracas. Hadir pula dalam acara, diantaranya adalah ketua PPK kec Ciracas, Jakaria, anggota panwaslu Ciracas Ahmad Zidan serta pimpinan Bawaslu kota Jakarta Timur yaitu Prayogo Bekti Utomo.
Tema materi Bimtek kali ini adalah “ pengawasan pemungutan suara dan penghitungan suara pilgub 2024”. Bertindak sebagai narasumber untuk acara gelombang pertama adalah Ahmad Syairozi. Beliau berpengalaman pernah menjabat sebagai ketua PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dalam pemaparan materinya, Ahmad Syairozi menyampaikan beberapa aspek kepengawasan diantaranya Dasar Hukum Pilkada, Tugas dan Kewenangan PTPS, Kewajiban PTPS. Dijelaskan juga tentang beberapa istilah dalam Pilkada, diantaranya DPT, DPTb, DPK, Form C Pemberitahuan, Form C Hasil, Formulir A serta Biodata Penduduk. Lalu dijelaskan mengenai Tugas PTPS pada masa tenang, Pengembalian C Pemberitahuan pada PPS, Pengawasan Masa Tenang, Logistik Pilkada dan Pengawasan pemungutan Suara pada hari-H.
Dijelaskan pula mengenai beberapa aspek terkait Saksi dan Pemantau Pemilu, diantaranya Ketentuan Saksi, Atribut Saksi, Mandat Saksi, Jumlah Saksi dan Pemantau pemilihan. Kemudian pembahasan mengenai Rapat Pemungutan suara oleh KPPS,dan terakhir mengenai Pengawasan Penghitungan suara.
Ahmad juga menekankan agar PTPS tidak bermain-main dalam menjalankan tugas. Ada satu contoh kasus di Pemilu bulan Februari 2024 yang lalu, dimana sorang petugas KPPS bermain-main dengan tinta, yang mengakibatkan TPS tempatnya bekerja jadi kehabisan tinta. Ahmad selaku ketua PPK merasa kelimpungan, mencari tinta kelebihan sampai ke Jakarta Utara. Ternyata disana juga sudah habis. Dapat info kalo banyak kelebihan tinta di kab Karawang. Mau tidak mau orang KPU Jakarta Timur akhirnya melakukan perjalanan sampai ke Karawang yang jaraknya cukup jauh, sekedar untuk mendapatkan tinta tambahan.
Pada menit-menit akhir pemaparan materi terlihat banyak peserta yang merasa bosan dan mengantuk. Untuk menyiasati hal tersebut, moderator Martinus Hia mengajak seluruh peserta untuk refresh sejenak dengan melakukan joget Chicken dance. Suasana pun berubah jadi segar kembali.
Selesai pemaparan materi oleh Ahmad Syairozi, ada simulasi aplikasi Siwaslih (sistem pengawasan pemilih) di handphone masing-masing peserta. Simulasi ini dipandu oleh salah satu petugas panitia yang bernama bpk Fanoloni Gulo. Simulasi berlangsung interaktif, banyak pertanyaan diajukan paserta kepada Fanoloni, terkait beberapa kendala dalam aplikasi, diantaranya seperti tatacara input data dan teknis pengisian.
Setelah istirahat selama 1 jam, acara dilanjutkan kembali dengan Gelombang kedua yang dimulai pukul 13.00 WIB. Kali ini narasumbernya adalah Harjono SH, yang mengatakan kalau beliau akan buka-bukaan dan blak-blakan dalam menyingkap beberapa fenomena penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilu. Contoh kasus yang cukup krusial adalah ditemukannya beberapa PTPS yang ternyata juga merangkap sebagai Saksi partai, pada penyelenggaran Pemilu di Februari yang lalu.
Berdasarkan pantauan awak media, secara keseluruhan acara Bimtek Penguatan Kapasitas kec Ciracas ini berlangsung sukses dan cukup lancar, tanpa adanya kendala yang berarti. (Irfan)