Temanggung, SUARABUANA.com – Keamanan adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang tidak dapat diabaikan. Dalam memenuhi kebutuhan ini, peran polisi sangat penting sebagai lembaga yang bertugas melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum. Namun, akhir-akhir ini, banyak laporan menunjukkan bahwa masyarakat di berbagai daerah di Indonesia keluhkan kurangnya personil polisi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hal ini juga dikeluhkan Tikno salah satu warga desa Selopampang, saat diwawancarii dikediamannya Selasa (10/12/25). “Kami sebagai warga Selompang khawatir akan terjadinya kejahatan dan gangguan ketertiban yang tidak dapat ditangani dengan cepat oleh polisi. Karena waktu tanggapan polisi terhadap laporan kejadian juga seringkali lama karena kurangnya personel yang tersedia,” ungkap Tikno.
“Hal ini membuat masyarakat selompang merasa frustasi dan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh polisi. Dan beban kerja yang terlalu berat pada personel polisi yang ada juga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan dan kinerja mereka. Mereka cenderung lelah dan stres, yang dapat menyebabkan kesalahan dan kurangnya fokus dalam menjalankan tugasnya,” bebernya.
“Coba bayangkan mas, kepada wartawan suarabuana.com. 1 personil babinkamtibmas menangani 3 sampe 5 desa dengan jarak yang sangat jauh. Dan saya juga pernah ngobrol dengan bapak polisi babinkamtibmas karena tanggung jawab sebagai polisi sampai mengeluarkan uang pribadinya untuk operasianalnya, mesake ya mas,” ujar Tikno.
“Kurangnya personil polisi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pertama, tingkat kejahatan dapat meningkat karena kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang efektif. Masyarakat akan merasa kurang aman dan sulit untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tenang. Kedua, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian dapat menurun karena kurangnya pelayanan yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan hubungan yang tidak harmonis antara polisi dan masyarakat, yang selanjutnya akan mempersulit upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
Ketiga, beban kerja yang terlalu berat pada personel polisi yang ada juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik pada mereka. Mereka cenderung lebih rentan terhadap stres, kelelahan, dan penyakit, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kinerja mereka,” ungkap Tikno.
“Kurangnya personil polisi adalah masalah yang serius yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan kepolisian. Keluhan masyarakat tentang hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan keamanan dan pelayanan kepolisian yang memadai masih belum terpenuhi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang serius dan terkoordinasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk rekrutmen personel polisi, sementara kepolisian perlu melakukan perbaikan dalam proses rekrutmen dan distribusi personel polisi, serta meningkatkan kualitas pelatihan dan pengembangan. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam membantu kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Hanya dengan kerja sama yang erat antara semua pihak, keamanan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai, semoga Pak Presiden Prabowo dan Pak Kapolri bisa segera mendengar keluhan kami sebagai warga Temanggung,” pungkas Tikno.(Panji)



