Depok, SUARABUANA.com – Apartemen kerap menjadi sarang prostitusi, ada beberapa alasannya, selain minim pengawasan harga sewa kamar apartemen juga lebih murah dibandingkan hotel. Salah satunya apartemen Mares 3, Dikawasan DMall jalan Margonda Depok sudah berkali kali dirazia Polisi dan Satpol PP. Tapi hingga saat ini apartmen tersebut masih menjadi tempat praktek prostitusi.
Salah satu penghuni sebut saja Sari menceritakan ke suarabuana.com, ” disini (mares 3) masih rame orang Open BO bang,” katanya. Ada mantan securiti D,mall inisial Y yang mengkordinir 3 mucikari E, M dan A. Para mucikari setor ke Y sehari masing masing 500 ribu rupiah dan uang tersebut disetor melalui transfer atas nama orang,” tambah Sari saat diwawancarai di kamarnya, minggu (27/7/25).
” Y biasa sering nongkrong di mall di kedai kopi Jadi sepertinya Y dilindungi oknum polisi, sebab hingga saat ini prakteknya aman aman saja,” ungkap Sari.
Sari berharap pengelola dapat mengetatkan administrasi pendataan warga, terutama bagi penyewa atau pengontrak unit apartemen. “Biasanya yang pakai buat macam-macam itu penyewa bukan pemilik atau penghuni langsung,” kata Sari.
Sari menambahkan, kontrol terhadap penghuni sewa oleh pengelola menjadi sangat penting karena aktivitas di dalam kehidupan warga apartemen memang individualistis. “Bertetangga pun, belum tentu saling kenal, apalagi tahu kegiatan atau pekerjaannnya apa,” katanya.
“Sehingga pencatatan atau pendataan resmi menurutnya menjadi salah satu upaya antisipasi yang dapat dilakukan pengelola untuk menghindari terjadinya aktivitas maksiat atau negatif,” tandas Sari.
Dari pantauan suarabuana modus para mucikari menyewa apartemen bulanan kepada pemilik kamar. Untuk sewa bulanan cukup merogoh kocek Rp3,5 juta perkamar. Dan disewakan kembali per hari kisaran Rp200 ribu hingga Rp350 ribu perkamar.(fal)
