Balikpapan, Suarabuana.com_
Kongres Forum Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan (BEM SEKA) resmi digelar di Universitas Mulia, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 17–21 Juni 2025. Dihadiri oleh sekitar 28 perguruan tinggi dari lima provinsi di Kalimantan, kongres ini menghasilkan sejumlah keputusan strategis terkait isu regional dan kepemimpinan organisasi.
Salah satu hasil utama kongres adalah terpilihnya Andi Muhammad Akmal dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai Koordinator Pusat BEM SE-KALIMANTAN. Selain itu, forum juga menetapkan sejumlah koordinator isu strategis dan menunjuk Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang, Palangkaraya sebagai tuan rumah Kongres BEM SE-KALIMANTAN ke-XIII tahun depan.
Selama lima hari, forum berlangsung dinamis dengan pertukaran gagasan dan debat antar-delegasi mengenai isu-isu krusial di Kalimantan. Beberapa isu utama yang dibahas meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ketimpangan ekonomi yang dinilai perlu diangkat ke level nasional.
Namun demikian, kongres juga diwarnai kontroversi menyusul munculnya klaim sepihak kepemimpinan dari Danil Huda (Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat), yang menyatakan dirinya sebagai Koordinator Pusat BEM SE-KALIMANTAN versi lain. Dugaan klaim ini muncul setelah perhitungan suara yang memenangkan Andi Akmal secara resmi.
Menurut sejumlah delegasi yang hadir, forum telah berjalan sesuai prosedur tanpa pelanggaran administrasi. Mereka menyayangkan munculnya forum tandingan yang dinilai tidak sah dan berpotensi memecah konsolidasi mahasiswa lintas wilayah Kalimantan.
“Forum berjalan sesuai mekanisme, hasilnya jelas. Klaim sepihak ini mencederai semangat demokrasi forum dan merugikan banyak delegasi dari berbagai kampus,” ujar salah satu peserta kongres yang enggan disebut namanya.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak yang mengklaim kepemimpinan alternatif. Sementara itu, hasil kongres resmi telah disahkan dan akan menjadi dasar gerakan serta advokasi BEM SE-KALIMANTAN ke depan. (AGUNG)