Jakarta, SUARABUANA.com – Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (JAM PIDUM) bersama dengan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) menggelar lokakarya bertema “Penguatan Penegakan Hukum Perlindungan Ekosistem Laut dan Pesisir Dalam Mengatasi Perubahan Iklim” pada Selasa 29 Oktober 2024 di Hotel Veranda, Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan penegakan hukum dan perlindungan terhadap ekosistem laut dan pesisir yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian Kehutanan RI, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lembaga internasiona, peneliti, dan para peserta lokakarya.
Selain lokakarya, JAM-Pidum dan CEO IOJI juga melaksanakan kegiatan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara JAM PIDUM dan IOJI mengenai “Penguatan Kapasitas dalam Penanganan Kasus Sumber Daya Alam di Sektor Pesisir dan Kelautan”.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Asep N Mulyana mengungkapkan pentingnya tema lokakarya ini dalam konteks tantangan global yang dihadapi akibat perubahan iklim.
“Laut dan pesisir adalah aset berharga bagi keberlanjutan kehidupan di bumi. Perubahan iklim yang semakin nyata menuntut kita untuk lebih serius dalam menjaga dan melindungi ekosistem ini,” ujar JAM-Pidum.
JAM-Pidum juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan ekosistem laut, terutama melalui karbon biru, yang menyimpan 17% cadangan karbon biru dunia. Namun, tekanan dari aktivitas manusia, seperti konversi lahan untuk pertambakan dan pembangunan infrastruktur, mengancam keberlangsungan ekosistem tersebut.
“Dari tahun 2009 hingga 2019, Indonesia kehilangan 182.091 hektar mangrove. Ini menunjukkan perlunya upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam lokakarya ini, para peserta diharapkan dapat memperoleh pengetahuan terkini.(red)