Hal-Sel, suarabuana.com Kades papaceda Said Muhammad Bersama anggota panitia BPD Iswadi Anwar Kecamatan, Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan, diduga telah bekerja sama mengambil keuntungan dari Bahan material semen hingga diperjualbelikan, atas nama pribadi dan Menyangkal bukan bantuan sanitasi individual (WC), yang diberikan Dinas Perkim.
Padahal Bahan material yang tersalurkan kepada 50 warga sebagai hak penerima Desa Papaceda itu, tentunya bahan yang diberikan demi kepentingan masyarakat sesuai penerima bantuan sanitasi individual (WC) oleh Dinas perkim yang bersumber dari material tokonya, 650 sak semen, 370 staf Besi, 52 Koleset, dan 50 Pipa, serta di awasi dengan baik oleh pemerintah desa bersama masyarakat demi kepentingan bersama didesa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media suarabuana.com kepada warga masyarakat papaceda (mp), bahwa bantuan sanitasi individual yang terkafer Kepada Masyarakat penerima sebanyak 50 orang sanitasi individual (WC), dari 50 orang tersebut, telah dipungut biaya dengan ketentuan agar mendapatkan bantuan, dengan pungutan sebesar Rp.50.000 dan sebagian mendapatkan tagihan Rp.100.000. perorangan, dengan alasan sebagai biaya administrasi.
“Waktu itu dong bilang saya dapat, tapi harus kasi uang sebesar 50 ribu, dan yang lain 100 ribu setalah uangnya suda kami kasi katanya sebagai biaya administrasi agar bantuan diterima setelah bahannya tiba, kami beberapa orang yang suda memberikan uang tidak dapat kebagian bahan sebagai hak penerima, dan uang kami tidak dikembalikan lagi sampai sekarang. Kata warga setempat yang tidak mau publis namanya.
Ironisnya juga, bahan material semen sebanyak 650 sak setelah pembagian dari 50 hak penerima warga, dengan masing-masing penerima sebanyak 10 sak semen. Kian tersisa 150 sak semen. Namun pihak pemerintah desa bersama panitia BPD berbagi serta lainnya di perjualbelikan tanpa pengetahuan masyarakat.
“Bantuan sanitasi individual ini, saat pengakuan bersama kami masyarakat apabila saat pembagian material dan bahannya tersisa atau lebih akan dihibahkan ke Masjid diatas catatan surat hiba ke Dinas Perkim, ternyata mereka suda berbagi dan sisa lainnya kurang lebih 30 bantal suda dijual oleh Iswadi Anwar (sekertaris Panitia BPD). Jelas, warga Desa papaceda.
Saat awak media konfirmasi terpisah, sekertaris panitia BPD Iswadi Anwar bersama Said Muhammad (KADES) mengaku. Namun, sedikit ada bantahan tudingan masyarakat, hingga membatasi ruang kerja sebagai jurnalistik.
“Semen yang kami jual sebanyak 10 sak itu karena dari pembagian bahan material dan saya sebagai penerima bantuan juga, bukan orang punya kong kami ambil kami juga lebih tau dan dua puluh bantal sak yang kami jual takutnya jangan sampai semen tersebut mengeras hingga tidak dapat dipergunakan lagi, jadi kalau mau konfirmasi masala yang ada di desa seharusnya di torang lebih dulu jangan lansung di masyarakat. Ungkap Iswadi.
Bersamaan juga, Said muhammad (KADES), mengaku dari sisa semen kades telah mendapatkan 10 sak dalam pembagian sisa material (semen), namun dengan alasan tak tau kalau bahan material (semen) suda berada di dalam rumahnya.
“Saya juga dapat pembagian semen sebanyak 10 sak. Namun, saya tra tau semen ini dari siapa, karena waktu itu saya ada di desa kaireu, setelah saya tiba diruma semen suda ada, jadi kalau masyarakat mau pinjam saya kasi pinjam, sejau ini progres sanitasi individual saya juga tidak tau sampai sekarang prosesnya seperti apa dalam bentuk penyelesaian itu. Ucap kades.(riswan)