Rabu, November 6, 2024

Hormati Adat Istiadat, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Dukung Kegiatan Ritual Budaya Mandi Safar Di Perbatasan

Share

Hormati Adat Istiadat, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Dukung Kegiatan Ritual Budaya Mandi Safar Di Perbatasan

Kalbar, suarabuana.com – Enam personel Pos Koki Balai Karangan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns dipimpin Sertu Rizky Septu Angga mengadiri acara ritual budaya mandi Safar yang dilaksanakan di Dusun Balai Karangan 3, Desa Balai Karangan, Kec. Sekayam, Kab. Sanggau. Minggu (19/09/2021).

Hal ini dikatakan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono, S.I.P dalam keterangan tertulisnya di Makotis Entikong, Kab, Sanggau, Senin (20/09/2021).

Dansatgas mengatakan ritual budaya mandi safar merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan di beberapa daerah di Indonesia saat bulan Safar. Salah satunya adalah dilakukan oleh warga suku Melayu di Kabupaten Sanggau yang dipusatkan di Dusun Balai Karangan 3, Desa Balai Karangan, Kec. Sekayam.

Budaya merupakan makna yang penting bagi suatu masyarakat. Budaya timbul karena manusia dan interaksi sesama manusia, salah satu budaya yang berkembang di Indonesia sendiri adalah kegiatan ritual budaya pada bulan Safar, terang Dansatgas.

“Tujuan utama dari diadakannya ritual adat mandi safar ini sendiri ini adalah untuk menolak bala dan memohon rejeki,” Terang Dansatgas.

Dansatgas menjelaskan adat istiadat di setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing, sehingga keberadaan Satgas di daerah penugasan harus mampu menghormati seluruh adat dan budaya serta kearifan lokal tersebut dan sedapat mungkin ikut melestarikannya.

Di tempat terpisah Dan SSK IV Koki Balai Karangan Lettu Inf Debri mengatakan ritual budaya mandi Safar ini merupakan perpaduan budaya warga suku Melayu di Kalimantan Barat dengan suku Melayu yang ada di Malaysia yang awalnya adalah satu yang kemudian berkembang di wilayah masing-masing.

“Kehadiran Satgas dalam kegiatan tradisi budaya merupakan wujud kebersamaan antara personel dengan warga dalam kehidupan sosial budaya masyarakat di daerah perbatasan,” tambah Lettu Debri.

Bapak Muhammad menjelaskan bahwa tradisi budaya ini sudah berjalan sejak dari leluhur dan ini harus ditaati secara adat dan harus dilestarikan. Dirinya mengapresiasi atas kehadiran Satgas ikut mengikuti acara tradisi budaya mandi Safar.

“Terima kasih Bapak Satgas atas kehadirannya, semoga kedekatan seperti ini terus terjalin dengan baik,” pungkasnya.(syahroni)

 

 

 

Sumber (Pen Satgas Pamtas 643)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/

Read more

Local News