Halsel, SUARABUANA.com – Sikap dan perbuatan premanisme yang ditunjukkan terhadap masyarakat oleh salah satu oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dinilai tidak manusiawi.
Pasalnya, oknum preman Satpol PP Berinisial NP tersebut telah mengancam dan bersikap tidak sopan kepada salah satu Ketua organisasi Pers Sekber Wartwan Indonesia (SWI) di Halsel
yang sedang bertugas sebagai loper Koran harian Seputar Malut saat mendistribusi ke Kantor Inspektorat Halsel.
Loper koran harian Seputar Malut “AM mengatakan, saya ini cuma antar koran dan biasanya saya berhenti sebentar dengan motor di depan pos jaga di kantor Inspektorat, kemudian memberikan koran kepada petugas satpol PP yang ada disitu, kata (AM) Sabtu/28/05/22 sekira pukul 10:00 WIT.
Sambungnya, tiba-tiba ditegur oleh seseorang yang juga parkir motor di depan pos jaga tersebut dan berkata, parkir motor sebelah sana, lantas saya berkata, saya cuma kase koran saja kepada petugas jaga, lantas dia bentak saya dengan berkata, jangan melawan, ini tugas saya, cerita loper koran tersebut.
Masih loper, setelah saya berikan koran kepada petugas jaga dan saya berkata kepadanya, jangan mempersulit masyarakat, terus saya pergi, namun dibentak dan dikejar oleh orang tersebut, saya pun berhenti dan terjadi adu mulut serta orang tersebut mengancam mau memukul saya, untung ada petugas satpol PP bersama sejumlah pegawai Inspektorat yang mencegahnya, cerita loper koran tersebut.
Insiden tersebut terjadi pada hari Jum’at pagi (27/05/2022) di depan pos jaga kantor Inspektorat Halsel dan ternyata diketahui, pelaku adalah anggota Satpol PP berinsial (NP) dengan berpakaian preman yang bertugas sebagai kontrol terhadap petugas pos jaga tersebut. Ungkap (AM)
Atas insiden tersebut mendapat sorotan oleh salah satu pengurus Ikatan Keluaraga Besar Makian Kayoa (IKB-Makayoa) Muhlas Djafar yang disampaikan kepada awak media melalui saluran telepon, Sabtu (28/052022).
Muhlas Djafar menegaskan, sikap premanisme yang ditunjukan oleh oknum anggota Satpol PP tersebut terhadap masyarakat adalah perbuatan yang sangat tidak wajar dan mencoreng nama baik institusi Satpol PP khususnya dan pemerintah daerah Halsel pada umumnya, ujarnya.
Atas nama lembaga, Muhlas mendesak kepada Kasatpol PP Halsel, agar meninjau kembali kepada salah satu oknum anggotanya tersebut, karena pemerintah Kabupupaten Halsel dibawah pimpinan Usman Sidik dan Ali Basam Kasuba saat ini adalah pemerintahan yang humanis terhadap rakyat, bukan premanisme, tegas Muhlas.
Sementara, Kasatpol PP Halsel Steven Yoel saat di konfirmasi mengaku dirinya belum mengetahui Insiden tersebut. “Saya tanya dulu ke Anggota saya,” katanya. “Saya juga belum tau persoalan ini,” Singkatnya.(RL)
Sumber: Sidikkasus.co.id