BerandaDaerah Khusus JakartaDaerah Khusus Jakarta Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Penyair Nusantara...

Daerah Khusus Jakarta Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Penyair Nusantara ke 13

JAKARTA, SUARABUANA.com – Pertemuan Penyair Nusantara ke 13 kali ini Daerah Khusus Jakarta menjadi Tuan Rumah pada 11-14 September 2025 dengan tema ‘Puisi Untuk Persaudaraan dan Perdamaian” dengan ratusan peserta dari Tanah Air dan negera-negara tetangga di Asia Tenggara.

Acara pembukaan yang berlangsung pada Kamis (11/9) di kawasan kesenian Taman Ismail Marzuki, Jakarta Indonesia, para penyair dari seluruh Indonesia dan mancanegara disambut dengan tradisi khas Betawi Uluk Sapun, yang berarti menyambut dan memberi salam dengan penuh santun, serta mengantarkan para peserta ke tempat dalam ruang acara yang juga disambut kembali dengan kesenian betawi Gambang Kromong.

Pembukaan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Bambang Prihadi, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary dan Irini Dewi Wanti selaku Direktur Bina SDM, Lembaga, Pranata Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI.
Dalam sambutannya, Ahmadun Yosi Herfanda selaku Ketua Panitia PPN menyebut bahwa terpilihnya Jakarta menjadi semangat baru ditengah banyaknya negara atau kota yang semangat kesusasteraannya sudah hampir memudar.
“Pertemuan ini bukan pertemuan biasa, karena pertemuan membawa semangat persatuan dan perdamaian—semangat yang di negara-negara tertentu mulai mengendur terganggu oleh perang dan perpecahan, namun di Nusantara semangat persaudaraan dan persatuan itu mari terus kita jaga,” ungkapnya dan disambut riuh tepuk tangan para penyair.
Hal itu pun senada dengan ungkapan Kepala Dinas Budaya DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary yang menyampaikan rasa penghormatannya karena Jakarta menjadi tuan rumah gelaran PPN di tahun 2025 ini.
“Kami merasa terhormat Jakarta dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) ini, PPN bukan sekedar forum sastra—namun juga ruang dialog lintas-budaya yang mempertemukan para penyair dari berbagai penjuru Nusantara, bahkan Asia Tenggara,” katanya
Kehadiran para penyair di Jakarta menjadi bukti bahwa sastra menjadi kekuatan untuk menjembatani perbedaan, membangun persahabatan dan menyatukan umat manusia.
Miftah juga mengungkapkan bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia—yang mana beragam nusantara tumbuh dan saling mempengaruhi satu sama lain dan menjadi pintu gerbang kebudayaan Indonesia ke dunia internasional.
“Gelaran PPN ini menjadi momentum untuk menegaskan kembali posisi Jakarta sebagai kota sastra dunia sekaligus kota global,” tambahnya.

Peluncuran Buku Antologi Puisi “Layang-layang Tak Memilih Tangan”
Pembukaan PPN XIII ini pun sekaligus gelaran peluncuran antologi puisi Penyair Nusantara bertajuk “Layang-layang Tak Memiliki Tangan”
Maman S. Mahyana sebagai kurotar menyoroti antusias para penyair yang terlibat dalam antologi puisi ini. Ia pun mengatakan banyaknya kehadiran penyair-penyair muda yang turut meramaikan
“Di tahun ini persentase 40:60 lah, 40 nya anak muda. Dan saya kira ini bisa jadi pemicu untuk semangat penulis muda bisa menulis lagi,” ujarnya.
“Banyaknya keterlibatan generasi muda saat ini, menghidupkan kembali semangat kepenyairan tahun 70-an yang mana sesama penyair antar negara pun memiliki relasi dan jalinan personal yang baik,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan proses kuratorial ini dilihat dari kualitas isi puisi, pemerataan kuota masing-masing daerah, dan potensi penyair, dan kesesuaian tema.
“Kita tidak melihat siapa itu penyair nya, kita murni melihat isi kualitas dari puisi tersebut. Kita juga tidak menyoroti usia kepenyairan bagi penyair yang terlibat,” jelasnya.
Mengusung tema “Persaudaraan dan Perdamain” PPN mencoba mengambil peran lewat antologi puisi ini yang menjadikan puisi sebagai salah satu cara untuk meredakan peperangan dan penyampai pesan perdamaian.
“Yang menarik konsep pada tema ini tidak dimaknai secara artifisial—bisa juga dengan menggunakn simbolisme metafora yang tak melulu membahas secara gamblang peperangan dan ketegangan gitu. Jadi pemakanaannyabluwes dan metaforis aja,”tambahnya.
Buku Antologi “Layang-layang Tak Memilih Tangan” ini tidak dijual secara komersil, hanya akan dibagikan kepada para penyair yang terlibat.
PPN XIII akan berlangsung s.d. 14 September 2025 dengan beragam kegiatan seperti seminar kesastraan, workshop, hingga pentas puisi.
Acara ini dinilai sukses dan membawa dampak positif bagi Kota Jakarta khususnya dan Indonesia yang bisa menyelenggarakan Perayaan Sastra Tingkat Asia Tenggara ini dengan penuh rasa persaudaraan dan perdamaian.

Adapun panitia Pertemuan Penyair Nusantara XIII Jakarta, 11-14 September 2025 adalah:

DEWAN PEMBINA
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia
Kepala Badan Bahasa
Kemendikdasmen Republik Indonesia
Gubernur DKI Jakarta
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta
Ketua Dewan Kesenian Jakarta

PANITIA PENGARAH
Maman S. Mahayana
Nissa Rengganis
Imam Ma’arif
Hasan Aspahani
Riri Satria
Aquino Hayunta

KURATOR
Maman S. Mahayana (Indonesia)
Ahmadun Yosi Herfanda (Indonesia)
Hasan Aspahani (Indonesia)
Moh. Saleeh Rahmad (Malaysia)
Zefri Ariff (Brunei Darussalam)
Hartinah Ahmad (Singapura)
Mahroso Doloh (Thailand)

PANITIA PELAKSANA
Ketua : Ahmadun Yosi Herfanda
Wakil Ketua : Mustafa Ismail
Sekretaris : Ewith Bahar
Wakil Sekretaris : Harsanti
Bendahara : Eva Yenita Syam
Wakil Bendahara : Rintis Mulya

KESEKRETARIATAN
Rissa Churria (Koordinator)
Gita DKJ (Wako)

ANTOLOGI PUISI
Sihar Ramses Simatupang (Koordinator)
Dedy Tri Riyadi (Wako)

KEPESERTAAN
Moktavianus Masheka (Koordinator)
Nanang R. Supriyatin (Wako)

PROMOSI
Eki Thadan
(Koordinator) Yon Bayu (Wako Publikasi)

HUMAS
Hilmi Faiq (Koordinator)
Antonia Timmerman (Wako)

MEDIA
Fikar W. Eda (Kordinator)
Tora Kundera (Wako)

SPONSORSHIP
Eni Saeni (Koordiantor)
Anisa Nastiti (Wako)

ACARA
Nuyang Jaimee (Koordinator)
Devie Matahari (Wako)

DOKUMENTASI
Isson Khoirul (Koordinator)
Yogie Wikanto (Wako)

MANAGER PANGGUNG
Ipoer wangsa (Koordinator)
Sari Cikata (Wako)

WORKSHOP
Mahwi Air Tawar (Kodinator)
Hanna Silwati (Wako)

PERLENGKAPAN
Giyanto Subagio (Koordinator)
Endin Badawi (Wako)

KONSUMSI
Dyah Puspito Kencono Dewi (Koordinator)
Titi Cemong (Wako)

TRANSPORTASI & AKOMODASI
Nunung Noor El Niel (Koordinator)
Narima Beryl Ivana (Wako)
(*)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/