Demak, SUARABUANA.com – Maraknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan kuku belah di beberapa wilayah Indonesia mendapat perhatian serius dari Polres Demak bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertanpangan) Kabupaten Demak.
Jajaran Polres Demak turun langsung mengedukasi peternakan di wilayah Kabupaten Demak terkait adanya virus PMK di wilayah lain.Seperti dilakukan Kapolsek Gajah AKP Sunardi bersama anggota Bhabinkamtibmas dan petugas Dinpertanpangan saat mengunjungi kandang ternak kambing milik Ngasipan (70), warga Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
AKP Sunardi menjelaskan, kematian hewan ternak seperti sapi dan kambing yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia tidak semua di sebabkan oleh PMK.
“Menurut data dari Dinpertanpangan belum ditemukan adanya kasus PMK di Wilayah Kabupaten Demak. Kematian kambing di wilayah lain bisa disebabkan karena cucaca ekstrim,” kata AKP Sunardi, Selasa (14/1/2025).
Di kandang, Sunardi menyampaikan pentingnya bagi peternak untuk mengenali PMK. Ia juga menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar sebagai langkah pencegahan.
Adapun ciri-ciri hewan terjangkit PMK diantaranya demam hingga 41°C dan menggigil. Tidak nafsu makan disertai penurunan produksi susu secara drastis selama 2-3 hari. Air liur menggantung dan menetes hingga membentuk busa.
Luka pada kuku hingga menyebabkan lepas.
Hewan terlihat lemas dan kesulitan berdiri.
“Jika ditemukan gejala hewan ternak kurang sehat atau kesulitan makan, segera laporkan kepada Bhabinkamtibmas atau Puskeswan terdekat,” terangnya.
Menurutnya, sosialisasi dan edukasi terus dilakukan termasuk dengan melibatkan para Bhabinkamtibmas. Hal ini sebagai wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya peternak di wilayah Kecamatan Gajah.
“Dengan adanya himbauan ini, diharapkan para peternak dapat meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan hewan ternak mereka untuk antisipasi penyebaran PMK,” tandasnya.
Sementara Ngasipan, peternak kambing, mengapresiasi dan mengaku terbantu dengan edukasi yang diberikan terkait upaya pencegahan penyakit mulut dan kaki tersebut.
“Sangat bermanfaat, kami jadi lebih paham tentang cara menjaga kesehatan ternak dan tindakan apa yang harus dilakukan jika ada masalah yang terjadi pada hewan ternak,” tuturnya.(mkh)