BerandaDepokCarut Marut PPDB di SMAN 13 Kota Depok Jadi...

Carut Marut PPDB di SMAN 13 Kota Depok Jadi Ajang Bisnis

Carut Marut PPDB di SMAN 13 Kota Depok Jadi Ajang Bisnis

Depok, SUARABUANA.com – Carut marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online seperti tidak pernah beres meski telah berjalan sejak lama. Masalahnya pun masih sama seperti tahun sebelumnya. Hal ini jadi sorotan Riki S.H Ketua POMMAD (Persatuan Orangtua Murid dan MAsyarakat Depok). Dikatakan Riki saat ini pihaknya sudah malakukan investigasi dan ditemukan adanya dugaan permainan uang dalam penerimaan siswa di sekolah SMAN.

“Permasalahan lain yang muncul, selain dari ketidak handalan sistem online yang ada dan pada gilirannya tidak berjalan transparansi dalam prosesnya, adalah isu permainan uang. Ini sudah muncul di beberapa SMA Negeri di wilayah Depok,” kata Riki

Ia menjelaskan, “atas persoalan permainan uang di beberapa sekolah favorit di Depok. Ada miliaran rupiah dana terkumpul lewat jalur offline. Jalur offline ciptakan mental sogokan pada pelajar Depok dan merebut hak hak siswa lain,” ujar Riki.

Ditambahkaan Riki penutupan penerimaan siswa baru tingkat SMAN tanggal 30 Juni 2022 namun sampai berita ini diturunkan masih tetap bisa diterima bagi orang-orang tertentu yang punya relasi, beking dan kekuatan.

“Kekacauan ini terjadi, karena ulah oknum Panitia PPDB, Kepsek, Guru, sehingga mekanisme penerimaan siswa baru tidak berjalan sesuai aturan yang sudah ditentukan,” Ucap Riki.

Bahkan sejak dimulai penerimaan siswa baru masyarakat sulit untuk masuk, karena gerbangnya ditutup dengan alasan tidak bisa diganggu, sedang ada kegiatan, Kepsek lagi tidak ada(alias Dinas Luar) padahal Kepseknya ada namun bagi orang tertentu selalu bisa masuk kedalam sekolah.

Di SMAN 13 setiap tahun penerimaan siswa baru sekolah tersebut selalu dijaga oleh 4 sampe 5 orang anggota Brimob. Saat ada yang membutuhkan bantuan atau informasi sangat sulit untuk bertemu kepsek. Hal ini sangat kita sesalkan apa motifasinya Kepsek SMAN 13 sekolahnya di jaga Brimob?. Ko setiap penerimaan siswa baru harus selalu di jaga anggota Brimob, seperti SMAN 13 akan di serang teroris, ucap Riki. Tidak mungkin orang tua siswa bikin onar atau keributan disekolah, tujuannya sudah jelas untuk menyekolahkan anaknya, dengan situasi ini tentu sangat mempengaruhi pisiklogis orang tegasnya.

Dari salah satu sumber yang sudah berhasil meloloskan siswa jalur ofline dikatakan untuk SMAN 13 yang mengkordinir siswa jalur ofline komite sekolah dan Pak Joko wakil kepsek dan setorannya 5 sampe 10 juta, katanya.

Ditambahkan oleh sumber yang tidak mau disebut namanya, ” belum lama ini ada salah satu LSM yang kunjungan ke sekolah tapi di tahan oleh satpam dan terjadi ketegangan hingga satpam sekolah mengancam dengan menghunus senjata tajam. Akhirnya dari pihak LSM melaporkan ke polsek Cimanggis tapi akhirnya ada perdamaian pihak LSM mencabut laporan dan siswa titipannya bisa masuk sekolah.

Sampe berita ini diturunkan pihak sekolah tidak bisa dihubungi saat datang kesekolah satpam sekolah katakan,” isi buku tamu aja Pak nanti akan di telphon oleh Kepsek,” ujarnya.(fal)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/