Jakarta, SuaraBuana.com – Sebuah video yang diduga menampilkan seorang Hakim bernama Wahyu Iman Santoso sedang membahas vonis Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J viral.
Menanggapi hal tersebut, Komisi Yudisial tengah melakukan penelusuran atas video yang diviralkan oleh akun tiktok @hakimhalu tersebut.
Pembunuhan Brigadir J Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara KY Miko Ginting, ihwal adanya dugaan pembahasan Hakim Wahyu yang hendak memutuskan vonis hukuman mati kepada mantan Kadiv Propam Mabes Polri tersebut.
“KY telusuri dulu kebenaran video tersebut. KY masih akan telusuri kebenaran video itu dan captionnya (narasi),” ujar Miko saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).
Miko juga menjelaskan, pihaknya menyambut baik apabila ada masyarakat yang mengetahui seluk beluk kebenaran dari video singkat tersebut.
“Namun, apabila ada masyarakat yang mengetahui informasi terkait video ini, silakan sampaikan ke Komisi Yudisial,” tegas Miko.
Miko turut menyampaikan, sejauh ini KY hanya sebatas menelusuri kebenaran video tersebut.
Dia mengaku belum berkoordinasi dengan kepolisian, mengingat adanya dugaan keterlibatan Kabareskrim yang disebut-sebut dalam narasi video.
“Belum sejauh itu (koordinasi dengan kepolisian). Video dan caption (keterangan video) adalah dua hal yang berbeda. Pihak Kepolisian tentu punya domain sendiri dan akan menindaklanjuti dalam koridor kewenangannya,” terang Miko.
Dalam narasi video tersebut menjelaskan Hakim Wahyu diduga tengah menelepon Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, sembari berdiskusi dengan seorang perempuan yang tidak dikenal.
Untuk diketahui, dalam tayangan video singkat di media sosial tersebut, Hakim Wahyu tengah menggenggam ponsel sembari berbicara dengan si penelepon.
Namun, di sela-sela perbincangannya, terdengar suara wanita yang ikut menanggapi pembicaraan yang tengah berlangsung.
Dalam narasi video tersebut, hakim Wahyu diduga berdiskusi dengan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto.
Keduanya diduga tengah mendiskusikan keputusan hakim yang hendak memvonis Ferdy Sambo untuk dijerat hukuman mati.(ahp)
