Depok, SUARABUANA.com – Salah Satu Tokoh Pemuda dan juga merupakan Aktivis Peduli Pendidikan di Kota Depok Tompay Baraba mengatakan bahwa baru dua minggu Kemaren Kami Kehilangan nyawa seorang Teman Aktivis Peduli Pendidikan Alm Rinto Pasaribu dalam memperjuangkan anak anak di Kota Depok agar bisa bersekolah di SMA Negeri di Kota Depok.
Dengan Kejadian yang terjadi ini Agar Pemerintah Jawa Barat Melalui Pj Gubernur dan Dinas Pendidikan Jawa Barat bisa membuka Hati, agar jangan dengan mengeluarkan Aturan akhirnya mengorbankan anak anak generasi bangsa Indonesia yang punya Hak atas Pendidikan yang layak di Sekolah SMA Negeri di Kota Depok.
Tompay menambahkan bahwa Pemerintah yang baik itu harus mengutamakan suara Rakyat dari pada Aturan yang dikeluarkan. “Dan Kami akan menyuarakan terus agar anak anak bisa bersekolah,” tegasnya.
Banyak pelajar SMP yang mau masuk SMA negeri di Kota Depok sampai saat ini belum bersekolah, banyak yang mengalami stres berat dan ada yang sudah di rawat di Rumah Sakit. Salah satu Orang tua Siswa sebut saja Ibu A, mengatakan kepada beberapa Wartawan bahwa untuk masuk SMA Swasta harus membayar 10 jt sampai 30 jt, belum lagi untuk membayar iuran SPP tiap Bulan 1jt keatas dan uang daftar ulang saat kenaikan kelas dan juga belum uang lainnya, jujur kami Orang tua tidak mampu.
Untuk itu Para Aktivis peduli Pendidikan, Ormas dan Elemen Masyarakat Kota Depok, bahkan meminta Solusi dari MKKS , KCD Pendidikan II. Bahkan sampai Walikota Depok mengirim surat ke Pj Jawa Barat dan Kadisdik Jawa Barat untuk meminta Optimalisasi agar bisa ada solusi yang terbaik bagi anak anak yang belum bersekolah agar mereka bisa bersekolah sebelum Kita merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 yang ke 79 Tahun.(NH)