Depok, SUARABUANA.com – Perhelatan pilkada Depok yang tinggal menghitung hari sedikit tercoreng oleh dugaan ketidak netralan penyelenggara ditingkat Panitia Pemungutan Suara(PPS) Kelurahan.
Diduga ada anggota PPS Sukatani yang disinyalir mengarah kesalah satu Paslon. Hal ini dikatakan oleh Aliansi Masyarakat Pemantau Pemilu Jujur(AMP2J).
“Kami menemukan bukti dugaan penyelenggara di kelurahan Sukatani tidak netral, pasalnya Anggota PPS berinisial HF diketahui mempunyai istri berinisial M yang sering mengikuti kampanye salah satu Paslon” ujar Syam Engkoy, Ketua AMP2J.
“Kami menemukan bukti yang kuat, istri PPS sering terlibat dalam kampanye salah satu Paslon, membagikan kalender dll. Ini tentu sangat tidak etis” ujarnya lagi .
Ditambahkan oleh Engkoy, timnya telah melakukan investigasi dan diduga kuat di kediaman ketua PPS tersimpan juga APK dari salah satu Paslon.
” Mungkin itu APK yang akan dibagikan kepada warga oleh istri beliau. Karena kemana mana istri beliau diduga selalu berkampanye untuk salah satu Paslon”, ungkapnya.
Untuk hal tersebut diatas dan demi menjaga kenetralan dan kredibilitas penyelenggara dan menjaga pemilu yang Jurdil, AMP2J akan mengadakan aksi demo ke kantor PPK kecamatan Tapos dan kekantor KPUD Depok pada Rabu nanti.
“Kami menuntut kenetralan penyelenggara,kami meminta supaya PPS yang tidak netral di pecat saja” tutup engkoy.
Sementara saat suarabuana menanyakan terkait hal ini kepada Ketua KPU Depok Willi Sumarlin melalui Whats App, hanya menjawab atas nama siapa tanpa menjawab pertanyaan apa dapat dibenarkan dan apa tindakan KPUD.(red)