Jakarta Selatan, SUARABUANA.com — Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cilandak telah sukses mengadakan giat Bimtek (Bimbingan Teknis) bagi para Pengawas TPS (PTPS) se-kecamatan Cilandak, yang bertempat di Ballroom Yapri Sekolah Al-Fauzain, Jl KH Muhasyim IV no 7, RT 12 RW 6 Cilandak Barat Jakarta Selatan. Acara Bimtek tersebut berlangsung pada Minggu (17/11/2024), dimulai pukul 08.30 WIB sampai dengan sore hari.
Acara Bimtek ini terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama diikuti oleh peserta para Pengawas TPS (PTPS) dari 3 kelurahan, diantaranya kel Cipete Selatan, Gandaria Selatan dan Pondok Labu. Gelombang pertama dimulai pukul 8.30 s/d 12.00 WIB. Dilanjutkan dengan Sesi kedua, yang diikuti peserta PTPS dari 2 kelurahan, yaitu Cilandak Barat dan Lebak Bulus. Adapun untuk gelombang kedua dimulai dari pukul 13.30 s/d pukul 17.00 WIB.
Untuk peserta Sesi pertama berjumlah 169 orang PTPS. Untuk diketahui komposisi jumlah TPS di 3 kelurahan peserta Sesi pertama, masing-masing adalah Cipete Selatan sebanyak 47 TPS, Gandaria Selatan sebanyak 39 TPS, dan Pondok Labu sebanyak 83 TPS. Adapun untuk peserta Sesi kedua berjumlah 157 orang, dengan komposisi jumlah TPS di masing-masing kelurahan yaitu Cilandak Barat 92 TPS dan Lebak Bulus 65 TPS.
Total jumlah pengawas TPS se-kecamatan Cilandak adalah 326 orang, yang terkumpul dari seluruhnya 5 kelurahan.
Adapun untuk Materi Bimtek kali ini adalah mengenai pembahasan aplikasi Siwaslih (sistem informasi pengawas pemilihan). Untuk diketahui, aplikasi Siwaslih ini merupakan sebuah alat bantu untuk pelaporan dan perekapan hasil pengawasan yang dilakukan oleh PKD dan PTPS. Dengan adanya aplikasi Siwaslih ini nantinya setiap laporan hasil pengawasan yang dilakukan oleh PKD dan PTPS akan terkoneksi juga Bawaslu RI. Adapun hasil pengawasan yang nantinya akan dilaporkan oleh PKD dan PTPS melalui aplikasi Siwaslih antara lain berupa hasil evaluasi indeks kerawanan sampai dengan laporan hasil pengawasan.
Acara Bimtek dibuka dengan sambutan pertama dari Reza maulana, selaku ketua div P2H (pencegahan, partisipasi masyarakat dan humas) Panwascam Cilandak. Dalam sambutannya, Reza Maulana berharap agar para PTPS peserta Bimtek selalu dalam kondisi sehat dan tidak kurang suatu apapun, sehingga dapat mengikuti giat Bimtek dengan baik sehingga ilmunya dapat diimplementasikan di TPS. Reza juga sedikit menyinggung mengenai apps Siwaslih yang updatenya berjalan lancar di platform Android, tetapi kurang bisa update di Appstore iPhone.
Sambutan selanjutnya juga diberikan oleh ketua Panwascam Cilandak, Jarot Riyanto, beliau mengingatkan bahwa para PTPS sudah 3 kali mengikuti Bimtek, harus lebih paham penerapan regulasi di lapangan, terutama pada masa tenang 24 s/d 26 November nanti. Beliau mengingatkan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan team kampanye paslon di masa tenang. Lalu mengingatkan juga mengenai perubahan definisi DPTb dan DPK, yang sering tertukar pengertiannya. Berbeda dengan definisi pada Pemilu sebelumnya. Pemilih tambahan pemegang DPK baru bisa memilih diatas jam 12.00 WIB dan dipastikan jarinya belum ada tinta, untuk menghindari kecurangan.
Beliau juga sedikit menyinggung mengenai keunikan kecamatan Cilandak. Keunikan tersebut adalah diantara semua paslon pilgub DKI Jakarta kali ini (Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, Pramono Anung dan Rano Karno), kesemuanya memiliki tempat tinggal di wilayah kecamatan Cilandak. Hanya Suswono saja yang rumahnya di Bogor.
Kemudian adapula sambutan dari Ahmad Fahlevi, selaku ketua div P2H Bawaslu Jakarta Selatan. Beliau membuka sambutan dengan menanyakan diantara para peserta, apakah ada yang pernah jadi PTPS di pemilu sebelumnya, atau ada juga yang pernah menjadi KPPS. Disebutkan juga ada contoh kasus dimana foto yang diupload di aplikasi Siwaslu pada Pemilu di Februari yang lalu, itu foto tenda semua. Hal tersebut diakibatkan aplikasi Siwaslu masih banyak terdapat kelemahan.
“Jadi kejadiannya pada saat Pilpres dan Pileg Februari kemarin, semua jenis foto yang diupload di Siwaslu, itu akan diapprove semua. Tapi begitu kita buka semua foto untuk proses rekapitulasi, yang banyak diupload koq kebanyakan foto tenda semua?!” selorohnya yang disambut gelak tawa para peserta.
Lalu ada contoh kasus di aplikasi Siwaslu yang lalu, dimana terdapat rangkaian pertanyaan dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga kecenderungan jawabannya adalah “ya”. Nah ketika sampai pada pertanyaan apakah ada unsur pelanggaran money politics, tanpa sadar diisi juga dengan jawaban “ya”, tapi tidak ada uraian penjelasan kejadiannya. Padahal sebenarnya tidak ada kejadian money politics di lingkungan TPS tersebut.
Kemudian Ahmad Fahlevi juga mengingatkan mengenai Form A yang wajib diisi oleh PTPS, mau itu ada kejadian khusus ataupun tidak ada. Kemudia beliau juga mengingatkan bagi seorang PTPS untuk mengetahui secara pasti jumlah kehadiran orang yang datang ke TPS untuk memilih atau mencoblos.
Acara kemudian dilanjutkan dengan silmulasi aplikasi Siwaslih di handphone masing-masing peserta. Acara dipandu oleh anggota Panwascam Cilandak yang bernama Lela Elfitasari. Simulasi berjalan interaktif, karena Lela membahas secara detail teknis pengisian dari beberapa halaman yang ada di aplikasi Siwaslih. Banyak peserta yang belum begitu paham, sehingga banyak pertanyaan yang dilontarkan.
Suasana tanya jawab berlangsung penuh keakraban, serius tapi santai. Beberapa kali pemateri memberi jawaban diselingi dengan guyonan, yang disambut canda tawa para peserta. (Irfan)