DEPOK, suarabuana.com – Sandi, Petugas Pemadam Kebakaran di Depok, mendadak viral karena keberaniannya mengungkapkan dugaan korupsi pengadaan alat kelengkapan kerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Meskipun akhirnya Sandi mendapat sanksi pemberhentian oleh Dinasnya, namun dugaan korupsi ini terus berlanjut di proses hukum.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok akan mendalami dugaan korupsi pengadaan perlengkapan di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Kepala Seksi Intelijen Kejari Depok Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan bukti dugaan korupsi pengadaan sepatu di Dinas Damkar Kota Depok sejak Maret lalu.
“Terkait pengadaan sepatu di Damkar Kota Depok, Kejaksaan Negeri Depok telah melakukan pengumpulan data dan informasi sekitar akhir bulan Maret, setelah adanya pemberitaan di media online lokal Kota Depok,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021) malam, dikutip dari Kompas.com.
Memasuki April 2021, lanjut Herlangga, ada warga yang secara resmi melaporkan dugaan korupsi itu kepada Kejari Depok. Laporan itu sedang didalami. “Ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Negeri Depok. Hingga saat ini masih dalam proses pengumpulan data dan informasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sandi menyebarluaskan foto dirinya menunjukkan spanduk berisi protes dan desakan pengusutan korupsi di instansinya bekerja.
Isi tulisan dalam poster yang pertama adalah “Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan”.
Sementara poster kedua bertuliskan “Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok”.
Keberanian anggota Pemadam Kebakaran ini mendapat apresiasi dari masyarakat Depok khususnya kalangan aktivis.
Menurut Munir, Sekretaris Sekber Aktivus Depok, mengatakan bahwa jika dugaan korupsi tersebut benar, maka Sandi layak diberi penghargaan dan harus dipekerjakan kembali. “Negeri ini butuh orang-orang berani jujur seperti Sandi,” ujar Munir saat ditemui di Galaxy Cisalak.
Sementara Tora, Jubir Presidium Aktivis Depok menambahkan bahwa intelijen Kejaksaan Negeri Depok cukup responsif menangkap kejadian dilapangan untuk ditindak lanjuti secara serius oleh Kejari Depok.
“Kasus ini harus diusut tuntas dan kami sangat menunggu progres demi progres kasus ini, jika memang terbukti kejaksaan harus segera tingkatkan tersangka kepada para pelaku korupsi. Kejari Depok harus kasih bukti pada masyarakat, bahwa kasus-kasus korupsi di Depok ini harus ada yang dipenjara agar terwujud efek jera,” ujar Tora yang juga aktivis kebudayaan rakyat.(fal)