BerandaJawa TimurRetrospeksi Akhir Tahun PNIB, Merawat Toleransi Demi Indonesia Bersih...

Retrospeksi Akhir Tahun PNIB, Merawat Toleransi Demi Indonesia Bersih Intoleransi, Khilafah Terorisme

Jombang, Suarabuana.com_
Bulan Desember senantiasa dimanfaatkan menjadi bulan introspeksi selama 11 bulan di belakang. Segala rencana dan aktifitas selama satu tahun dievaluasi kembali pada akhir tahun.

Begitu pula dengan ormas lintas Agama, budaya, tradisi dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Berbagai aktifitas kebangsaan selama 2025 perlahan namun pasti mulai menemukan kepercayaan di mata publik. PNIB semakin dikenal sebagai ormas yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat terpinggirkan dan tertindas perkembangan jaman Melawan aksi intoleransi, Khilafah Terorisme dengan cara damai, hingga menyuarakan pentingnya kembali kepada jatidiri bangsa yaitu Merah Putih dan Pancasila.

“Kami keluarga besar PNIB di segenap penjuru tanah air mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat. Bahwa sepanjang 2025 PNIB bisa diterima visi misi kebangsaan dalam berbagai aktifitas. Baik itu kirab kebangsaan merah putih, ngaji Pancasila dan juga silaturahmi budaya dan tradisi di berbagai daerah. Kesemuanya kami lakukan sebagai kesadaran menjadi bangsa yang berbudaya dan bermartabat dalam melawan pengaruh asing di segala lini kehidupan” papar AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab disapa Gus Wal kepada awak media.

Gus awal bersama PNIB tidak pernah putus menyuarakan pesan pentingnya toleransi kebangsaan sebagai perekat persatuan dan kesatuan kemajemukan bangsa.

“Rasa toleransi menjadi musuh besar aksi intoleransi, Khilafah Terorisme yang berupaya memecah belah bangsa. Intoleransi dalam banyak kasus terbukti menjadi pemicu aksi radikalisme, separatisme dan terorisme tidak boleh berkembang baik dalam pemikiran maupun aksi. Yang kita lakukan selama ini adalah jawaban dari kegelisahan yang sama sebagai anak bangsa manakala tidak ingin terjadi perpecahan. Dasar inilah yang menjadi fokus PNIB meminta Pemerintah menetapkan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Nasional” lanjut Gus Wal.

Tidak lupa Gus Wal mengingatkan tentang sosok pejuang toleransi yang gugur, namun seringkali dilupakan pengorbanannya. Sosok tersebut selalu dikenang setiap bulan Desember oleh sebagian kita yang menjadi saksi kepahlawanannya .

“Riyanto anggota Banser layak menjadi Pahlawan Toleransi yang hingga saat ini belum ada yang memikirkannya. Pengorbanan jiwa raganya untuk Agama lain bukan sebuah kebetulan, namun tumbuh dari nilai kesadaran rasa toleransi. PNIB akan terus memperjuangkan sosok rakyat biasa juga layak jadi Pahlawan. Dikenang oleh generasi akan datang tentang sosok yang hidup dan matinya hanya untuk toleransi” jelas Gus Wal.

PNIB menjadi satu-satunya Ormas independen yang konsisten di jalur perjuangan dan pergerakan persuasif damai. Hanya dengan intensitas dan konsekwen, sebuah organisasi terbaca arah dan tujuannya.

“Di tahun 2026 PNIB akan lebih masif dengan agenda kebangsaan di berbagai daerah. Korban bencana alam menjadi tanggung jawab toleransi kita semua. Mereka yang butuh pemulihan pasca bencana lebih lama daripada membangunkan tempat tinggal. Mereka merasa tidak sendiri butuh proses dan keyakinan yang dimulai dari inisiatif kita. PNIB berupaya hadir di tengah ataupun sisi terluar dari mereka dengan semangat gotong royong dan rasa saling toleransi. Kami yakin bahwa apa yang kita lakukan tidak pernah ada yang sia-sia, kecuali hanya diam menjadi penonton kesedihan orang lain”, ujar Gus Wal.
Gus Wal juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Densus 88 AT Polri yang selama 2025 ini totalitas menjaga keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia dari Intoleransi, Khilafah Terorisme dengan melakukan banyak pendekatan yang peruasif dan humanis, hal tersebut terbukti dengan sepanjang 2025 ini Zero Attack dan sudah ditahun ketiga Indonesia bebas dari serangan Terorisme atau bisa disebut Triple Zero Attack, pungkas Gus Wal. (AGUNG)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/