DEPOK, SUARABUANA.com – Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menggelar Aksi Solidaritas Kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor Sumatera.
“Penderitaan yang dialami oleh rakyat di ketiga propinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat itu akan panjang. Masih banyak wilayah yang belum menerima bantuan karena terisolasi banjir dan lumpur. Pemerintah sedang bekerja keras menembus desa-desa yang terisolasi. Kita tidak bisa hanya menonton melihat penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di sana,” ujar Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok dalam Siaran Persnya di Depok, Selasa (9/12).
Aksi Solidaritas di lampu merah Ramanda, Jalan Margonda Raya, Kota Depok
diikuti oleh ratusan relawan DKR Kota Depok yang didominasi oleh ibu-ibu kader kesehatan.
“Kami mengajak masyarakat langsung kepada saudara-saudara kita di Aceh. Saat ini mereka membutuhkan bantuan obat-obatan, pakaian layak dan bahan makanan untuk bisa bertahan di tengah pengungsian,” jelas Roy Pangharapan.
Dari Aksi Solidaritas terkumpul dana yang dikirimkan langsung kepada masyarakat korban bencana alam Sumatera di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Atas nama DKR saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Depok, khusus para pengguna jalan yang telah bersolidaritas kepada saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, ” ujar Roy Pangharapan.
961 Orang Meninggal dan 293 Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terbaru pencarian korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dari data resmi BNPB, di Jakarta, Selasa (9/12) pukul 06.00 pagi diumumkan di https://gis.bnpb.go.id/bansorsumatera2025/ menunjukkan, sebanyak 961 orang meninggal dan 293 hilang dan 5.000 orang terluka.
52 kabupaten dan kota di 3 Propinsi di Sumatera terdampak dengan rincian kematian tersebar di beberapa kabupaten kota di ketiga propinsi itu dari yang terbanyak di:
Agam 179 jiwa
Aceh Utara 138 jiwa
Tapanuli Tengah 110 jiwa
Tapanuli Selatan 85 jiwa
Aceh Tamiang 57 jiwa
Kota Sibolga 53 jiwa
Aceh Timur 48 jiwa
Bener Meriah 37 jiwa
Tapanuli Utara 36 jiwa
Pidie Jaya 28 jiwa
Bireun 26 jiwa
Aceh Tengah 23 jiwa
Padang Pariaman 21 jiwa
Kota Padang Panjang 19 jiwa
Deli Serdang 17 jiwa
Aceh Tenggara 14 jiwa
Kota Medan 12 jiwa
Kota Padang 11 jiwa
Langkat 11 jiwa
Humbang Hasundutan 9 jiwa
Kota Langsa 5 jiwa
Gayo Lues 5 jiwa
Kota Lhokseumawe 4 jiwa
Pasaman Barat 4 jiwa
Sebaran Pengungsi
Aceh Utara 299,500 orang
Aceh Tamiang 262,100 orang
Aceh Timur 238,500 orang
Bener Meriah 31,800 orang
Pidie 25,800 orang
Pidie Jaya 20,100 orang
Kota Lhokseumawe 19,600 orang
Tapanuli Tengah 18,309 orang
Gayo Lues 14,500 orang
Aceh Tengah 13,000 orang
Langkat 11,100 orang
Nagan Raya 8,109 orang
Tapanuli Selatan 7,200 orang
Aceh Tenggara 5,600 orang
Tanah Datar 4,800 orang
Pasaman Barat 4,600 orang
Kota Sibolga 2,300 orang
Pesisir Selatan 2,700 orang
Solok 2,600 orang
Kota Subulussalam 2,400 orang
Humbang Hasundutan 2,200 orang
Bangunan Rusak
Sementara data bangunan rusak terdiri dari:
157,600 rumah rusak
1,200 fasilitas umum,
199 fasilitas kesehatan,
534 fasilitas pendidikan,
425 rumah ibadah,
234 gedung/kantor,
497 jembatan.



