BerandaDaerah Khusus JakartaTerungkap Ada 5 fakta Terkait Tewasnya Bocah Therapis Delta...

Terungkap Ada 5 fakta Terkait Tewasnya Bocah Therapis Delta SPA

JAKARTA, SUARABUANA.com 
Tewasnya seorang anak perempuan sebagaimana yang diberitakan terjatuh dari lantai 5 mess tempat ia bekerja, kiranya mulai terungkap kalau korban yang masih di bawah umur merupakan karyawan therapist Delta SPA yang diduga tempat usaha bisnis panti pijat plus-plus alias esek esek.

Disebutkan, bahwa; korban baru sebulan bekerja pada usaha bisnis panti pijat bermerek Delta SPA yang menurut informasi sudah cukup lama beroperasi diwilayah Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Korban yang ternyata masih di bawah umur itu, diduga ingin kabur dari mess tempatnya bekerja lantaran sudah tidak kuat lagi bekerja dibawah tekanan.

Sebelumnya diberitakan, sosok jasad wanita ditemukan tergeletak di area tanah kosong wilayah Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10) dini hari. Kondisi jasad saat ditemukan terdapat luka di bagian perut dan dagu. Jenazahnya pun kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

Berdasarkan keterangan dari hasil penyelidikan, terungkap kalau korban adalah RTA, seorang terapis yang bekerja di suatu usaha bisnis panti pijat bernama Delta SPA yang sudah lama beroperasi di wilayah Pejaten Barat. Keluarga RTA pun dikabarkan sudah melaporkan kasus ini ke polisi agar segera ditindaklanjuti untuk mengungkap kasus kematian anggota keluarganya tersebut.

Berikut dibawah ini, 5 fakta terkait dengan tewasnya RTA sang therapist perempuan yang ternyata masih di bawah umur tersebut:

1. RTA Ternyata Adalah Anak Perempuan Dibawah Umur

Usia RTA yang bekerja sebagai Therapis Delta SPA sempat simpang siur, antara usia 14 Tahun (dibawah umur) hingga 24 tahun. Namun sebagaimana dikutip dari laman release Pers pihak kepolisian, bahwa telah dikonfirmasi kalau RTA ternyata adalah bocah perempuan yang masih di bawah umur.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo juga sudah menegaskan, bahwa; RTA bekerja sebagai Therapis pijat masih di bawah umur.

“Benar, korban adalah Therapis pijat dengan usia di bawah umur. Kami masih menunggu hasil autopsi. Jenazah akan langsung dirujuk ke RS Polri Kramat Jati,” kata Ardian, sebagaimana dikutip dari laman pemberitaan TribunnewsDepok.com.

2. Baru Sebulan Bekerja

RTA diketahui sebelumnya sudah bekerja selama 8 bulan di Bali. Ia kemudian dimutasi ke Pejaten, Jakarta Selatan, cabang SPA di Bali. Di sini dirinya baru sebulan bekerja.

Karena masih baru, RTA disebut pendiam dan jarang berinteraksi dengan rekan kerjanya. Bahkan akhir-akhir ini RTA juga lebih sering menyendiri.

“Menurut keterangan, delapan bulan itu di Bali, habis itu dimutasi ke situ (Delta Spa Pejaten) baru satu bulan. Jadi dipindahkan dari Bali,” kata Ardian, Selasa (7/10/2025).

“Orangnya banyak berdiam diri, karena dia masih baru, di situ masih baru. Sempat akhir-akhir kemarin itu, sempat agak menyendiri, sempat berdiam diri,” lanjut Ardian.

3. Diduga Ingin Kabur dari Mess

Sebelum tewasnya, Therapis perempuan itu sempat mengeluh kepada sang kakak karena tidak betah dan sudah tidak kuat bekerja di Delta SPA. Sehingga dapat diduga kuat, ia ingin kabur dari mess tempatnya bekerja dan mencoba melompat atau terjatuh dari lantai 5 gedung tersebut.

“Kami masih duga antara dia loncat atau jatuh, ini masih didalami,” jelas Ardian.

Awalnya, RTA diduga mencoba menjebol atap mess Delta SPA tempatnya bekerja. Kemudian ia pun mencoba keluar dari atap tersebut menuju ke gedung sebelah untuk kabur.

“Jebol atap plastik itu untuk dia keluar dari mess itu. Kan dia naik, habis itu jebol atap supaya bisa keluar,” lanjut Ardian.

Selain dugaan tersebut, ditemukan juga jejak telapak kaki korban di gedung sebelah. Diduga RTA mencoba naik ke dinding gedung sebelah sebelum terjatuh.

“Kan ada kayak beton panjang dari beton panjang itu kayaknya dia jatuh di situ karena kan kejadian sekitar pukul 03.00 WIB,” lanjutnya.

Saat ditemukan pertama kali pada pukul 05.00 WIB, jenazah RTA dalam posisi telentang dan kaki miring ke kanan. Ia mengenakan kaos abu-abu dan celana panjang abu-abu.

Didekat tubuhnya juga terdapat kain selendang dan sebuah dompet berisi dua ponsel, yakni iPhone dan VIVO. Pemeriksaan awal menunjukkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

4. Denda Rp 50 Juta Jika Keluar dari Pekerjaan

Beberapa hari sebelum RTA ditemukan tewas, ia rupanya sempat curhat kepada kakaknya, Muhammad Fahrul Rozi terkait tekanan dalam pekerjaan. RTA mengatakan bahwa banyak teman-teman kerjanya yang sudah kabur dari mess.

Pihak SPA disebut meminta denda Rp 50 juta jika karyawan resign atau keluar kerja kurang dari satu tahun. Hal ini diungkap oleh RTA dalam chat WhatsApp-nya kepada sang kakak.

“Jadi gini di tempat dede kan banyak yang kabur. Jadi kalau mau pulang harus ada uang jaminannya 50 juta kalau belum 1 tahun,” tulis RTA dalam chatnya pada sang kakak.

Fahrul Rozi mengatakan bahwa adiknya mengirimkan pesan tersebut 4 hari sebelum ditemukan tewas. Ia pun membenarkan terkait denda yang diminta oleh SPA tersebut.

“Intinya kalau mau keluar dari kerjaan Delta harus bayar denda Rp 50 juta,” ujar Fahrul, dikutip dari Tribun Jakarta.

5. Identitas Berbeda

Polisi juga mengungkap bahwa foto KTP dengan wajah korban saat ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) terlihat berbeda. Terkait hal ini, polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk memastikan identitas asli korban.

“Tapi untuk identitas lebih lanjutnya lagi kami perlu berkoordinasi. Selanjutnya nanti kami akan koordinasi dengan Dukcapil terkait identitas asli dari korban ini. Karena memang yang ditemukan di TKP dengan aslinya ada sedikit perbedaan. Jadi kami perlu mendalami lebih lanjut, nanti kami akan berkoordinasi dengan Dukcapil,” kata Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com.

Sebelumnya juga dikabarkan, bahwa tewasnya terapis perempuan di Pejaten pertama kali terungkap usai ditemukan oleh satpam ruko berinisial AM, yang mendapat informasi dari penghuni ruko bahwa ada suara teriakan perempuan di belakang ruko Pejaten Office Park.

Bersama seorang saksi lainnya berinisial U, AM kemudian mengecek sumber suara tersebut. Keduanya mengecek bagian belakang Gudang Tiki menggunakan tangga karena area tersebut tertutup oleh tembok setinggi 3 meter.

Tak disangka, ada tubuh perempuan tergeletak di lahan kosong tersebut. Saat dipanggil oleh U, tak ada respon dari korban. Dirinya kemudian melaporkan penemuan mayat wanita tersebut ke Polsek Pasar Minggu. (Tim/Red)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/