Depok, suarabuana.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lakukan kunjungan kerja ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Tapos yang menjadi tempat simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Kota Depok, Kamis (22/10/2020). Kunjungan ini untuk meninjau kesiapan Puskesmas dalam pemberian vaksin.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan jumlah faskes yang ada di Kota Depok. Kemudian tenaga kesehatan (nakes) juga sudah dilakukan pendataan oleh Dinkes.
“Saat ini Kota Depok memiliki 38 Puskesmas, 24 Rumah Sakit, 175 klinik, 260 apotek dan satu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Kemudian, terdapat 1.366 nakes di puskesmas, 8.066 nakes di rumah sakit dan 1600 nakes di faskes lainnya.”
“40 orang vaksinator akan disebar ke 38 Puskesmas, nantinya vaksinator yang sudah dilatih itu, akan melatih nakes lain yang ada di puskesmas,” tutur Novarita saat memaparkan rencana dan strategi Kota Depok untuk pelaksaanan vaksinasi kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ditambahkan, pola atau alur pelaksanaan vaksin Covid-19 juga sudah dibuat. Tidak hanya, itu untuk mencegah kerumunan akan diatur jadwal pelaksanaan vaksinasi.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menambahkan, Dinkes Jawa Barat telah mendata jumlah dan kondisi kulkas yang dimiliki oleh Puskesmas untuk menyimpan vaksin. Dirinya sudah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat agar secepatnya dilakukan penggantian kulkas yang rusak.
Ditambahkan Gubernur, “Kami ingin tahu jumlah Puskesmas di Depok dan Jawa Barat ini cukup atau tidak saat pemberian vaksin nanti, kalau tidak cukup gedung serbaguna disulap menjadi tempat vaksin.”
Terdapat beberapa prosedur pemberian vaksin. Mulai dari skirining awal saat datang ke Puskesmas, kemudian pemeriksaan kesehatan, hingga penyuntikan vaksin, jelas Ridwan Kamil.
“Setelah diberi vaksinasi, pasien harus menunggu sekitar 30 menit. Hal tersebut untuk mengetahui reaksi dari vaksin tersebut di dalam tubuh,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan adanya simulasi ini juga untuk mengetahui jumlah orang yang bisa divaksin oleh setiap Puskesmas dalam satu hari kerja. Nantinya akan dihitung jumlah Puskesmas se-Kota Depok dan dikalikan dengan jumlah sasaran vaksin.
Pihaknya akan terus berupaya mendorong masyarakat Kota Depok mendapatkan vaksinasi. Baik vaksin yang diimpor oleh pemerintah pusat, maupun buatan dalam negeri milik PT Biofarma, tutur Gubernur.
“Provinsi Jawa Barat ingin menjadi provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin. Warga Depok kami prioritaskan sebagai kota pertama yang melaksanakan vaksin ini.”
“Semoga dengan upaya yang telah dilakukan akan mendapat hasil yang optimal, karena vaksin Covid-19 yang dilakukan di Bogor Depok Bekasi (Bodebek) menjadi percontohan nasional,” pungkasnya.(fal)