BerandaDaerahBiadab Ujar PNIB, Eks HTI Tunggangi Isro' Mi'raj Dan...

Biadab Ujar PNIB, Eks HTI Tunggangi Isro’ Mi’raj Dan Bela Palestina Untuk Kedok Sebarkan Khilafah Terorisme Dan Cari Keuntungan Ekonomi

Surabaya, Suarabuana.com_
Pada tanggal 3 Februari 2025 (3/02/2025) Organisasi Kemasyarakatan Kebangsaan lintas Agama, Suku Dan Budaya PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengecam keras kegiatan aksi longmarch didepan Gedung Negara Grahadi Surabaya Minggu 02 Februari 2025.
Aksi yang diduga kuat dilakukan oleh eks HTI tersebut disinyalir sebagai ajang unjuk gigi dan menyuarakan Khilafah yang dikemas (berkedok) memperingati Isro’ Mi’raj dan Bela Palestina.

Menurut Gus Wal, Isro’ Mi’raj adalah peristiwa yang sangat dihormati dalam agama Islam, memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Baitul Maqdis dan kenaikan beliau ke langit. Peristiwa ini merupakan simbol spiritualitas, pengorbanan, dan kedekatan dengan Alloh SWT. Namun, belakangan ini, ada pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan momen-momen sakral seperti Isro’ Mi’raj, serta isu-isu kemanusiaan seperti pembelaan terhadap Palestina, untuk tujuan-tujuan yang lebih pragmatis dan politis, termasuk menyebarkan paham khilafah dan meraup keuntungan ekonomi bagi kelompoknya.

Penting untuk diingat bahwa agama dan perjuangan kemanusiaan bukanlah sarana untuk mencapai agenda tersembunyi apalagi hanya demi mempropagandakan Khilafah. Peringatan Isro’ Mi’raj seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat iman dan meningkatkan kedamaian, bukan untuk mempropagandakan ideologi khilafah yang merusak keharmonisan masyarakat, bangsa dan negara atau mengejar kepentingan pribadi, ujar Gus Wal

Sebagian kelompok dengan agenda tersembunyi seringkali menyalahgunakan isu Palestina untuk membangun citra dan mendulang simpati rakyat Indonesia. Padahal, perjuangan pembebasan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan yang seharusnya didukung oleh semua pihak tanpa harus melibatkan agenda politik tertentu, apalagi yang bertujuan untuk menggiring masyarakat pada pemahaman yang sempit atau ekstrem dengan menyuarakan mengganti pancasila dasar negara dengan khilafah. Tindakan seperti ini justru bisa mengarah pada polarisasi yang lebih dalam di masyarakat, yang seharusnya menjadi ruang untuk mempererat persatuan umat Islam dan umat manusia pada umumnya.
Lebih jauh lagi, aksi mereka yang memanfaatkan momen peringatan Isro’ Mi’raj ataupun hari besar keagamaan atau isu-isu seperti palestina untuk mencari keuntungan ekonomi.

Misalnya, dengan menjual barang-barang dengan label tertentu yang berkaitan dengan Isro’ Mi’raj atau Palestina tanpa niat tulus untuk berkontribusi pada kepentingan umat. Semua ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu sementara masyarakat yang ingin berkontribusi atau berpartisipasi dengan niat baik malah tertipu.

Dalam konteks ini, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan cerdas dalam menyikapi segala bentuk manipulasi yang mungkin muncul. Kita harus memastikan bahwa kita memperjuangkan nilai-nilai yang benar, bukan hanya mengikuti arus atau terjebak dalam agenda tersembunyi untuk merusak kerukunan antar umat beragama dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mari kita jadikan Isro’ Mi’raj sebagai sarana untuk memperbaiki diri, meningkatkan rasa solidaritas, dan memperjuangkan hak-hak umat manusia, tanpa terjebak dalam ideologi atau keuntungan pribadi. Sebarkan pesan perdamaian, dan bukan paham khilafah radikalisme Terorisme yang dapat memecah belah persatuan rakyat dan bangsa Indonesia.

PNIB mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menolak kebangkitan HTI, FPI dan sejenisnya dan melawan segala macam bentuk aksi yang menyuarakan tentang Khilafah radikalisme Terorisme dan Politik Identitas, yang juga sering didengungkan oleh para dai provokator pemecah-belah bangsa dan umat Islam, sebab para dai provokator tersebut melakukan propaganda dan menyerukan ideologi khilafah radikalisme terorisme yang merupakan sumber bibit yang dapat menyebabkan hancurnya bangsa Indonesia, Jangan Sampai Indonesia dikudeta oleh mereka dan menjadi hancur oleh Khilafah Terorisme seperti Suriah, terang Gus Wal.

PNIB meminta keseriusan negara, pemerintah dan aparat penegak hukum Densus 88, BNPT Polri dan TNI untuk segera menangkap dan menindak tegas dengan menghukum berat mereka yang menunggangi acara perayaan Isro’ Mi’raj dan hari besar keagamaan untuk menyuarakan paham khilafah radikalisme Terorisme dengan hukum maksimal karena diduga adanya misi makar terselubung dalam setiap kegiatan maupun ceramah mereka, tutup Gus Wal. (AGUNG)

suara buana
suara buanahttps://suarabuana.com/
https://suarabuana.com/