Yogyakarta, Suarabuana.com –
Perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi tradisi rutin yang telah ada sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Momentum saling menghargai dan menghormati keberagaman Agama, tradisi dan budaya di Indonesia menjadi symbol keharmonisan bangsa yang masih terjaga hingga hari ini.
Ormas lintas Agama, Budaya, Tradisi dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) merefleksikan Natal dan Tahun Baru sebagai momentum toleransi dan kesetaraan hak yang tetap dipertahankan di tengah derasnya arus paham intoleransi.
“Indonesia lahir sebagai negara kesatuan yang mempercayai perbedaan yang ada adalah anugerah. Meskipun mayoritas memeluk agama Islam, tapi Indonesia bukan negara Islam. Bhineka Tunggal Ika menjadi konsesus alias kesepakatan para pendiri bangsa untuk melupakan perbedaan dan memandang bangsa ke depan maju, makmur dan sejahtera bersama” kata Gus Wal selaku ketua umum PNIB.
Menurut PNIB Indonesia yang beragam Agama, Budaya, suku dan tradisi bisa menjadi kiblat kesetaraan dan toleransi bagi negara lain. Keharmonisan yang tetap terjaga adalah upaya mempertahankan kemerdekaan yang didasari kesadaran cinta tanah air.
“Mengkafir-kafirkan dan mengharamkan keyakinan Agama lain bukan paham asli bangsa kita. Itu paham dari para pendatang bekas negara timur tengah yang hancur akibat perang saudara pindah ke Indonesia untuk memecah belah. Mereka hadir berjubah agama dan sosok Habaib berupaya membelokkan sejarah persatuan dan kesatuan bangsa beserta sejarah peradaban nusantara. Segala cara ditempuh hingga termasuk memproduksi kader-kader intoleran, radikalis dan berujung pada pelaku teroris” ungkap Gus Wal lebih lanjut.
Momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menurut Gus Wal akan baik-baik saja seiring kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan bahaya kelompok Wahabi dan kilafah yang selama ini memecah belah masyarakat dengan berbagai ajaranya yang anti kebhinekaan dan melahirkan Intoleransi hingga radikalisme Terorisme mengatasnamakan agama.
“Kelompok Wahabi dan khilafah yang menjadi musuh besar persatuan dan kesatuan bangsa akan semakin melemah jika kita saling menjaga dan mewaspadai aksi mereka. Saatnya Indonesia Setara dan jadikan toleransi kita sebagai kiblat negara lain yang terbukti hancur karena saling meninggikan perbedaan. Dengan semangat Nusantara Bersatu PNIB mengucapkan Selamat Natal bagi seluruh rakyat Indonesia yang merayakannya. Kembali ke Bethlehem. Jadikan momentum Natal 2024 ini saat yang tepat mewujudkan persatuan, kerukunan dan keharmonisan menuju perdamaian antar umat beragama. Jadikan perayaan natal 2024 sebagai Natalan Nusantara bagi kita semua sama halnya seperti Umat Hindu merayakan hari raya nyepi dan seperti Umat Islam merayakan Idul Fitri,” pungkas Gus Wal. (AGUNG)