Tapos, SUARABUANA.com – Pilkada Depok tinggal menghitung hari, jadwal kampanye sudah berakhir, dan mulai hari ini minggu 24 November hingga tanggal 26 November adalah Hari Tenang, sedangkan tanggal 27 November adalah hari Pencoblosan.
Biasanya, di hari-hari menjelang pencoblosan kerap terjadi serangan Fajar, dengan membagi sejumlah uang kepada warga dengan disuruh mencoblos Paslon tertentu.
Serangan fajar atau Money Politic atau juga disebut Politik uang adalah termasuk kedalam pelanggaran Pemilu, ini juga bisa disebut Suap.
Dalam ajaran agama manapun, praktek-praktek kotor seperti ini sangat dilarang, bahkan dalam Islam, yang disuap maupun yang menyuap diancam masuk Neraka.
Sedangkan dalam Undang-Undang Pemilu maupun Peraturan KPU, Politik uang masuk kedalam ranah Pidana, yang memberi maupun yang menerima diancam hukuman Penjara.
Dalam rangka mencegah terjadinya hal tersebut diatas, Para Pemuda Depok membentuk apa yang disebut SATGAS ANTI POLITIK UANG, disingkat SATGAS APU.
“Ya, kami telah membentuk sebuah Satuan Tugas yang diberi nama Satgas Anti Politik Uang, satgas ini akan memantau situasi diseluruh Depok, bila ditemukan adanya indikasi dan bukti terjadinya Serangan Fajar ataupun politik uang, kami akan langsung melaporkannya ke pihak berwenang” tutur Samsudin Aloy, yang merupakan Kordinator Satgas APU kota Depok, dikatakan usai rapat pembentukan Satgas Anti Politik uang, sabtu (24/11/24) di sukatani.
“Kami telah membentuk satgas ini hingga tingkat kelurahan dikota Depok. Alhamdulillah semua Kecamatan dan kelurahan telah terbentuk, dan mulai Senin ini kami akan langsung memantau kondisi di lapangan, kami juga akan bekerja sama dengan pihak terkait, yakni BAWASLU, PANWASCAM, PANWASKEL, KPUD, PPK, PPS, juga tentunya dengan aparat penegak hukum yakni TNI, POLRI dan Kejaksaan.” Tutur tokoh pemuda yang berdomisili di Tapos ini.
“Kami ingin Demokrasi dikota Depok ini tidak dikotori oleh praktek-praktek Curang.
Siapapun yang melakukan Praktek curang akan kami lawan” tutupnya.(pd)