Depok, SUARABUANA.com – Program pemberian makanan balita untuk pencegahan stunting yang dilakukan dinas kesehatan Depok disoal sejumlah LSM.
Hal ini terkait menu yang diberikan nilainya jauh dari biaya yang dikeluarkan,sehingga menimbulkan potensi adanya korupsi.
“Saya mendapat informasi, menu yang diberikan hanya secentong nasi plus sayur, kalo dihitung-hitung harganya paling 5 ribu rupiah per porsi. Padahal anggarannya dikisaran 20 ribu per porsi, ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat. Kami akan lakukan investigasi yang mendalam, jika ada indikasi korupsi kami akan laporkan kepihak terkait” ujar ketua Serikat Petani Depok Pardong.
Hal senada diungkapkan aktifis Anti Korupsi Kasno. Ketua LSM KAPOK ini merasa risih dengan menu asal-asalan yang diberikan kepada masyarakat. “Apalagi di dalam kemasan menu tersebut terpampang foto walikota dan wakil walikota, ini satu bentuk yang membikin malu pimpinan daerah, kami sebagai pendukung pasangan walikota dan wakil walikota Idris-Imam mendesak agar pejabat-pejabat Dinkes segera di periksa, ini Ndak boleh dibiarkan ” ujarnya dengan nada kesal.
Program pemberian makanan pada balita ini bertujuan untuk pencegahan gizi buruk atau lebih dikenal dengan sebutan Stunting, namun jika makanan yang diberikan menunya asal-asalan,tentu ini menjadi program yang mubajir.
“Kita akan kritisi program ini, supaya ada perbaikan, jika tidak, jangan salahkan apabila kawan-kawan Aktifis dan LSM Depok akan menggeruduk Dinas Kesehatan dan meminta pertanggung jawaban atas indikasi dugaan korupsi ini” ujar Moch. Syahril ketua Forum Pemuda Kreatif Dongkal.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Dinas Kesehatan. Pesan yang dikirim oleh awak media belum direspon oleh para pejabat Dinas kesehatan Depok.(andre)